Peran Dakwah Muslimah Zaman Now” Kajian Tarbiyah Muslimah GPI SBT

waktu baca 4 menit
Minggu, 15 Nov 2020 14:53 0 8 Ilham Saputra

Melanesiatimes.com – Berdasarkan fakta saat ini istilah kehidupan Zaman Now menjadi trending topic, dalam beberapa pengalaman dimana pada zaman ini sistem kapitalis membelenggu dan menggurita. Sistem dimana kaum perempuan diseret dalam kehidupan yang hedonis yang dicengkram dengan pemisahan agama dari kehidupan.

Istilah zaman now masih menjadi booming dalam setiap kesempatan dan berbagai kondisi serta kerap disandingkan dengan berbagai kata termasuk Muslimah zaman now yang secara harfiahnya berdasarkan ilmu linguistik dapat diartikan sebagai Muslimah masa kini.

Dalam kajian tarbiyah Muslimah Gerakan Pemuda Islam (GPI) Kabupaten Seram Bagian Timur bersama Relawan Inspirasi Rumah Zakat mencoba membedah tranding istilah “Zaman now” sebagai sandaran kenyataan yang hidup dengan mengusung tema “Peran Dakwah Muslmah Zaman Now” yang bertempat di Markas Muslimah GPI Kabupaten Seram Bagian Timur Jl. Pendopo Bula, Sabtu 14 November 2020.

Koordinator Relawan Inspirasi Rumah Zakat Ikhwati, S.Pd memberikan gambaran terhadap kenyataan perempuan zaman ini, dimana populasi perempuan mengalami Peningkatan yang signifikan, sehingga ada persaingan yang cukup ketat dalam berburu lahan pekerjaan. Di berbagai media perempuan menjadi ikon iklan di bawah prinsip ekonomi pasar. Segala sesuatu dari tubuh perempuan dapat dijual, diekspose bagaikan barang di etalase termasuk tubuh, darah, organ, dan kemampuan reproduktif, lingkungan alam yang tidak dimiliki oleh siapapun, pendidikan, informasi, riset ilmiah, agama, kesenian dan khususnya seksualitas perempuan menjadi “produk” yang memetik keuntungan besar.

Dalam situasi ini memberikan kita suatu image yang cukup jelas dimana perempuan tidak terkecuali Muslimah dijauhkan dari posisinya yang sudah dimuliakan Islam ke dalam jurang kehinaan.

Peran perempuan Zaman Now tidak bisa dianggap remeh. Karena perempuanlah yang akan mencetak generasi-generasi penerus bangsa. Muslimah-muslimahlah yang seharusnya faham akan perannya dalam jagat kehidupan zaman now dalam melahirkan generasi-generasi zaman now.

“Bisa kita bayangkan perempuan zaman now tidak terkecuali Muslimah yang begitu percaya diri keluar rumah dengan dalil berkarir demi mengejar kesetaraan agar dianggap sejajar dengan laki-laki, padahal apa yang diusahakannya hanya bersifat sunnah atau bahkan mubah yang tidak memiliki nilai pahala disisi Allah SWT” kata ikhawti dengan nada pelan, ia melanjutkan.

“pada akhirnya kewajiban akan memberikan pendidikan bagi anak-anaknya terabaikan. Ditambah lagi dengan kondisi anak-anak zaman now yang jauh dari akhlak Islami, tidak memprioritaskan setiap perbuatannya terikat hukum syara, bahkan tidak sedikit yang melanggar hukum-hukum Allah SWT dan ini ditopang oleh sistem yang tidak berpihak kepada Islam yaitu Kapitalis-Sekulerisme yang membolehkan tanpa ada batasan. Jadi wajar jika kita melihat kondisi zaman now sangat rusak” sambung Ikhwati.

Antusias peserta Dialog yang luar biasa, Dialog dibuka dan dipandu oleh Waza Kasno, S.Pd yang juga adalah Ketua Muslimah GPI Kabupaten Seram Bagian Timur. Situasi dibuat santai namun tetap berjalan lancar ditambah interaksi yang terbangun membuat dialog semakin memberikan rangsangan kepada peserta terutama pada perbandingan zaman now – zaman old- sudah banyak fakta bagaimana Islam mengatur perempuan sesuai dengan fithrahya sebagai wanita. Tidak ada paksaan namun menuntun perempuan menjadi termuliakan dan melahirkan generasi-generasi hebat dan mulia pada saat perempuan kembali pada fithrahnya untuk taqwa pada-Nya.

“Fitrah Muslimah adalah senantiasa menghambakan dirinya kepada Allah SWT, Muslimah itu dimuliakan dalam Islam sehinga dia mampu berlaku sebagai pendidik pertama dan utama bagi anak-anaknya, sebagai pendamping setia suaminya yang menjaga kehormatan dirinya, dan sebagai bagian dari masyarakatnya yang senantiasa berkontribusi positif kreatif dan inovatif dalam koridor aturan Islam. Dan inilah peran yang sesungguhnya bagi Muslimah zaman now di era kapitalis global untuk menyelamatkan dunia agar tetap berada konsepnya yang haq yaitu Islam yang rahmatan lil ‘aalamiin” saat memandu acara Waza mencoba menyimpulkan dan memberikan bobot terhadap kajian selama berlangsung.

Pasca dialog, Koordinator Relawan Inspirasi Rumah zakat menyampaikan profile Rumah zakat, fungsi dan perannya kepada peserta dialog. Dimana Rumah Zakat adalah lembaga amal yang implementasinya terhadap pemberdayaan dibidang ekonomi, pendidikan, kesehatan dan lingkungan. Beliau juga mengharapkan bantuan serta partisipasi Muslimah GPI SBT untuk bersama-sama terlibat dan membangun umat lewat Rumah Zakat.

“Relawan Ispirasi Rumah Zakat adalah kegiatan amal yang bertujuan untuk memberdayakan dan membantu memberdayakan umat yang membutuhkan bantuan, sehingga itu mari kita bekerja dan membantu secara bersama” tutup Ikhwati.

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

"Semua orang ingin dihargai, tapi banyak yang lupa untuk menghargai orang lain dulu." Hormat itu saling memberi, bukan cuma diminta.

"Orang bilang waktu adalah uang, tapi banyak yang menghabiskannya untuk hal sia-sia." Hargai waktumu, karena tidak ada toko yang menjual waktu tambahan.

"Kalau sibuk hitung rezeki orang, kapan sempat hitung bersyukur sendiri?" Rumput tetangga selalu hijau, tapi siapa tahu tanahnya beracun.

“Cinta yang dipenuhi alasan hanya bertahan sampai alasan itu hilang." Cinta yang sejati bertahan tanpa perlu dicari alasannya!.

"Orang suka menilai kebahagiaan dari luar, tapi lupa bahwa senyuman juga bisa dibuat-buat." Jangan iri pada apa yang terlihat, karena yang tak terlihat sering kali lebih nyata.

"Cinta yang dipenuhi alasan hanya bertahan sampai alasan itu hilang."Cinta yang sejati bertahan tanpa perlu dicari alasannya!

"Katanya teman sejati, tapi sinyalnya hilang pas kita butuh." Teman yang baik itu hadir, bukan cuma saat senang.

"Dia yang paling sibuk mengomentari, biasanya yang paling sedikit kontribusi" Pembenci akan terus bicara, meski kebaikanmu lebih nyaring dari suara mereka.

LAINNYA