Melanesiatimes.com, Masohi – Suasana penuh kebersamaan berlangsung di Rutan Kelas IIB Masohi, setelah seluruh staf dan warga binaan menerima kunjungan Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Maluku Ricky Dwi Biantoro Pada Sabtu (03/05/2025).
Bersamaan dengan kehadiran beliau, hadir pula Ketua Klasis Kota Masohi Pdt. Ny. Adriana Lohy, S.Th, Pdt. M.M. Picarima, Pdt. Ari Nahuwae dan Pendeta J. Souisa.
Dalam sambutannya, Ricky menyampaikan terimakasih atas respon yang baik dari Rutan Masohi. Menurutnya keharmonisan dan keberagaman harus tetap dijaga dengan baik.
“saya sangat bersyukur dapat hadir di tengah-tengah bapak ibu sekalian,” kata Ricky di awal penyampaian sambutannya.
Dengan mencontohkan kehidupan pribadinya, Kakanwil Maluku ini menyebut jika keberagaman merupakan hal yang indah dan harus disyukuri.
“saya Muslim, tapi keluarga besar saya Nasrani. Kami bersyukur dapat menikmati keberagaman ini,” ujarnya.
Diketahui bahwa kehadiran Ricky dan beberapa pendeta ke Rutan Masohi sekaligus bersama-sama melakukan klarifikasi atas kabar miring yang beredar di masyarakat terkait larangan beribadah yang terbukti tidak benar (ada kesalahpahaman/mis komunikasi dan mis koordinasi).
“syukurlah kesalahpahaman ini sudah diselesaikan oleh pihak Rutan dengan berkoordinasi dengan ibu pendeta Ketua Klasis Masohi dan bapak ibu pendeta lainnya. Sehingga hari ini kami berkesempatan menjelaskan kembali kesalahpahaman ini kepada bapak ibu warga binaan semua,” kata Ricky.
Yang jelas, lanjut Ricky menambahkan “tidak ada satu pun kebijakan yang melarang ataupun menghentikan ibadah. Dan itu jelas!,” tegas Kakanwil Maluku ini menyampaikan.
Atas kesalahpahaman ini, Kepala Rutan Masohi juga telah menyampaikan permohonan maafnya kepada seluruh warga binaan yang beragama Kristen serta pihak gereja di Masohi.
Menanggapi situasi tersebut, sebuah pencerahan muncul dari Ketua Klasis Masohi “umat Kristiani punya iman yang kokoh, saling memaafkan, dan kami yakin bahwa menjaga hubungan baik itu adalah bagian dari kesempurnaan iman,” ucap Pdt. Adriana Lohy kepada semua orang di aula pertemuan.
Senada dengan yang disampaikan Ketua Klasis, salah seorang warga binaan yang dipersilahkan berbicara mewakili yang lainnya mengatakan jika “atas kesalahpahaman yang terjadi sebelumnya, sungguh kami semua telah memaafkan Karutan hari itu juga,” kata Pak Okto.
Sebelum berpamitan, Kakanwil Maluku, Ketua Klasis Masohi dan para pendeta kemudian diajak Kepala Rutan Masohi untuk melihat langsung kemajuan pertanian yang dikelola oleh warga binaan dengan mengelola lahan kosong di belakang Rutan sekaligus melakukan penanaman cabai bersama. (HUAT)