Dari Kampus ke Ladang: Mahasiswa Faperta Unamin Panen Ubi jalar Berkat Super Bokashi MA 11 » Melanesia Times
Melanesia

Dari Kampus ke Ladang: Mahasiswa Faperta Unamin Panen Ubi jalar Berkat Super Bokashi MA 11

1770
×

Dari Kampus ke Ladang: Mahasiswa Faperta Unamin Panen Ubi jalar Berkat Super Bokashi MA 11

Sebarkan artikel ini

Melanesiatimes.com, Sorong, Papua Barat – Di tengah lahan ubi jalar yang subur, Sugeng Riyanto, petani asal Kelurahan Matawolot, menunjukkan semangat dan inovasi yang menginspirasi dengan merubah mindset petani dari penggunaan  pupuk kimia menjadi pupuk organik Super bokashi MA-11.

Uji coba ini dilakukan di lahan seluas 25 meter persegi yang berlokasi di desa Matawolot Katimin I, Distrik Salawati Kabupaten Sorong pada Minggu (27/04/2025).

Lahan milik Sugeng Riyanto selaku ketua kelompok tani gajamulyo menjadi dedikasi dan kerja keras yang terus berlanjut meski tantangan datang silih berganti. Keberanian Sugeng untuk berinovasi terlihat jelas saat ia membuka diri terhadap teknologi pertanian terkini.

Bersama mahasiswa dari Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Sorong, mereka berkolaborasi untuk menjajal pupuk organik Super bokashi MA-11.

Pupuk ini diyakini dapat meningkatkan hasil panen dengan cara yang lebih ramah lingkungan. Inovasi ini tidak hanya membantu petani, tetapi juga memberikan edukasi bagi masyarakat matawolot katimin I, Distrik Salawati Kabupaten Sorong.

Daerah ini merupakan salah satu daerah penghasil ubi jalar terbesar di Kabupaten Sorong yang selalu memberikan kebutuhan pangan terhadap masyarakat di Provinsi Papua Barat Daya.

Mahasiswa yang terlibat dalam kegiatan ini tak hanya berperan sebagai peneliti, tapi juga mitra petani lokal. Mereka berinisiatif turun langsung ke lapangan, melakukan pengamatan, dan mengumpulkan data untuk memahami efek dari penggunaan pupuk organik ini.

Dosen pembimbing sekripsi, Ajang Maruapey, menjelaskan bahwa kegiatan ini bukan sekadar tugas akhir bagi mahasiswa, tetapi juga upaya untuk memberdayakan petani. “Kami ingin petani memahami pentingnya pupuk yang ramah lingkungan. Ini adalah langkah kecil untuk menuju pertanian berkelanjutan,” ungkapnya dengan semangat.

Dosen Pembimbing sekripsi yang juga merupakan alumni universitas pajajaran bandung (Unpad), berharap metode ini akan berkelanjutan pada komoditas pangan lainnya serta fokus di bidang pemuliaan tanaman pangan dan palawija.

Pupuk Super bokashi MA-11 terbuat dari bahan organik pilihan yang telah melalui proses fermentasi dengan aktivator MA-11 (Mikro Bakteri Alfafa 11), menghasilkan pupuk yang bermanfaat bagi kesuburan tanah. Dalam beberapa bulan ke depan, mahasiswa dan petani akan memantau perkembangan tanaman ubi jalar untuk mengevaluasi efektivitas pupuk yang digunakan.

Selain itu, antusiasme petani juga terlihat jelas. Sugeng Riyanto, yang awalnya skeptis (ragu) tentang efektivitas pupuk organik, kini merasa terkejut dengan hasil yang diperoleh. “Setelah mencoba, tanaman ubi jalar kami jauh lebih baik. Lahan terasa lebih subur, dan hasil ubinya lebih besar dan hijau,” ungkapnya penuh kebanggaan.

Tak hanya itu, Sulaiman Lisaholit, salah satu mahasiswa periset, menambahkan bahwa hasil demplot (demonstrasi plot) yang mereka lakukan menunjukkan keberhasilan yang signifikan. “Hasil kami jauh lebih baik dibandingkan pertanian konvensional dengan pupuk kimia. Harapannya, adik-adik mahasiswa berikutnya bisa melanjutkan penelitian untuk komoditas lain,” tambahnya.

Kegiatan kolaborasi ini bukan hanya soal pengetahuan ilmiah, tetapi juga menciptakan kemitraan yang saling menguntungkan antara mahasiswa dan petani. Mereka belajar satu sama lain, berbagi pengalaman dan metode yang bisa memperbaiki cara bertani di daerah tersebut.

Penggunaan pupuk organik Super bokashi MA-11 ini merupakan hasil penelitian Mahasiswa dan kelompok Tani untuk mendapatkan hasil yang maksimal, sehingga ke depan dapat digunakan secara berkelanjutan, dimana akan direkomendasikan pada komoditas pertanian lainnya.

Melalui penerapan teknologi pertanian yang lebih berkelanjutan, sinergitas ini dapat mewujudkan pertanian yang produktif dan ramah lingkungan untuk masa depan. Pertanian yang tidak hanya menjaga kesejahteraan petani, tetapi juga kelestarian lingkungan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses

error: Content is protected !!