Melanesiatimes.com, Masohi – Madrasah Terpadu Nurul Falah dan KSM Koniki gelar tanam mangrove dan bersih-bersih di sepanjang pantai Lesane Kota Masohi dalam rangka mensukseskan gerakan penanaman sejuta pohon pada hari Bumi ke-55, selasa (22/04/2025).
Berlokasi di pantai Lesane Kota Masohi,kegiatan tersebut diikuti oleh anak-anak sekolah dari Madrasah Terpadu Nurul Falah, Kementerian Agama Kabupaten Maluku Tengah, KSM Koniki Lesane, BNPB Malteng dan Komunitas Desa Tangguh Bencana (DESTANA) Kelurahan Lesane.
Kegiatan tersebut juga dihadiri langsung Syahrul Rasyid yang merupakan Lurah Lesane, serta Kepala Seksi Pendidikan Islam Kementerian Agama Kabupaten Maluku Tengah H. Ahmad Sou, S.Ag., M. MPd., yang datang mewakili Kepala KEMENAG Malteng.
Di lokasi kegiatan Syahrul Rasyid dalam sambutannya mengatakan jika kegiatan tersebut terfokus pada penanaman mangrove dan pembersihan sampah yang ada di sepanjang pesisir pantai Lesane.
“hari ini kita semua menanam mangrove dan bersih-bersih sampah di pantai dalam rangka memperingati hari Bumi ke 55,” kata Rasyid menyampaikan.
Rasyid juga mengapresiasi kegiatan gerakan penanaman mangrove dan bersih pantai yang dilakukan.
Menurutnya program semacam ini harus terus berjalan demi menjaga kawasan pantai tetap bersih.
“kita tahu bahwa tanaman mangrove punya banyak manfaat di pantai. Tapi dia juga terancam jika kondisi pantai kotor,” ungkap Rasyid.
Olehnya itu, lanjut Rasyid “atas nama pemerintah dan masyarakat Kelurahan Lesane saya berterimakasih kepada semua pihak yang hari ini sudah peduli denga kebersihan pantai khususnya di kawasan pantai Kelurahan Lesane,” tandas Rasyid.
Senada dengan yang disampaikan Rasyid, H. Ahmad Sou juga menyampaikan hal serupa tentang pentingnya penanaman pohon demi menjaga ekosistem alam tetap baik.
Namun selain mangrove yang akan ditanam hari ini, ujar Ahmad Sou “kami juga akan menanam salah satu jenis tanaman yang mulai langka dari tanah Papua yakni pohon matoa,” kata Ahmad Sou Menyampaikan.
Menurutnya pohon matoa akan ditanam hari ini juga bersamaan dengan kegiatan penanaman sejuta pohon secara serentak di Indonesia. Kebetulan untuk kita di Kabupaten Maluku Tengah sendiri kebagian 200 bibit pohon matoa,” jelasnya.
“walau jumlahnya terbilang sedikit, tetap harus disyukuri agar kedepannya kita juga punya jenis tanaman langka ini di Maluku Tengah,” sambung Sou.
Pantauan wartawan melanesia times di lokasi kegiatan terlihat anak-anak sekolah Nurul Falah begitu bersemangat membersihkan sampah-sampah yang berada di pantai.
Pun dengan KSM Koniki, Komunitas DESTANA, BNPB dan Kemenag Malteng sangat antusias dan langsung melakukan penanaman mangrove dan ikut mengangkat sampah-sampah yang telah terkumpul dan selanjutnya diangkut oleh mobil truk yang sedari pagi sudah terlihat siap di lokasi kegiatan. (HUAT)