Melanesiatimes.com, Kab. Sorong – Kegiatan ubinan padi yang digelar oleh Fakultas Pertanian Universitas Alamin (Unamin) Sorong, bekerja sama dengan Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan (TPHBun) Kabupaten Sorong, berhasil mencatatkan kesuksesan yang membanggakan.
Acara ini berlangsung pada tanggal 7 April 2025 lalu, di Kelompok Tani Sidodadi, Kabupaten Sorong, melibatkan banyak pihak agar menunjang hasil yang optimal.
Kegiatan ini dihadiri oleh Kepala Dinas TPH Bun Kabupaten Sorong, Prangky Wamafma, S.Hut., M.Si, Kepala BPP Mariat, Srikiki Rukia, SP.M.Si, serta Kepala Perum Bulog Kantor Cabang Sorong, Riyadi Muslim. Kolaborasi yang solid menjadi contoh nyata dari sinergi antara pemerintah dan perguruan tinggi dalam sektor pertanian.
Dosen Fakultas Pertanian Unamin, Dr. Ajang Maruapey, SP., MP, turut berperan aktif dalam kegiatan ini, didukung oleh mahasiswa pembimbing dan penyuluh lapangan (PPL). Di sisi lain, dua kelompok tani, yaitu Kelompok Tani Sidodadi yang diwakili oleh Sudarto dan Kelompok Tani Tinar Buko yang diwakili oleh Triono, juga berkontribusi dalam pelaksanaan ubinan tersebut.
Kegiatan ubinan kali ini dilakukan di lima titik yang diukur secara sigsag, dengan luas petak masing-masing 2,5 m x 2,5 m. Tujuan utama dari kegiatan ini adalah untuk memperkirakan hasil panen padi secara akurat di tingkat kelompok tani, sehingga data yang diperoleh dapat memberikan gambaran representatif mengenai produktivitas lahan yang mereka kelola.
Hasil ubinan menunjukkan potensi yang menjanjikan. Untuk galur 1F hasil pemuliaan Peneliti BRIN serta varietas Mkongga, rata-rata hasil panen berkisar antara 3,15 hingga 3,25 kilogram per petak ubinan. Jika dihitung per hektar, hasil tersebut berkisar antara 5,7 hingga 5,8 ton. Angka ini memberikan harapan akan keberhasilan pertanian di wwilayah Sorong.
Lebih dari sekadar kegiatan rutin, giat ini merupakan program kerja nasional Presiden Prabowo Subianto dalam mengarahkan efisiensi anggaran ke sektor pangan. Pertanian menjadi fokus utama dalam upaya meningkatkan ketahanan pangan di Indonesia, dan kegiatan ubinan ini mendukung langkah tersebut.
Menurut Prangky Wamafma, sinergi antara berbagai pihak dalam kegiatan ini sangat penting untuk mendorong produktivitas pertanian yang lebih baik. “Kami berharap, melalui kolaborasi ini, para petani dapat lebih memahami teknik budidaya yang efisien dan memaksimalkan hasil panen mereka,” ungkapnya.
Dalam kesempatan yang sama, Dr. Ajang Maruapey menegaskan pentingnya data yang akurat dalam pengambilan keputusan pertanian. “Ubinan padi adalah salah satu cara untuk memberi gambaran yang jelas tentang potensi lahan, yang akan sangat berguna bagi petani dalam perencanaan ke depan,” ujarnya.
Kegiatan ini tidak hanya bermanfaat bagi kelompok tani yang terlibat, namun juga memberikan edukasi kepada mahasiswa tentang praktik pertanian yang konkret. Mahasiswa dapat belajar langsung dari lapangan, memperkuat hubungan antara teori dan praktik.
Dengan hasil yang memuaskan, diharapkan kegiatan ubinan ini akan terus berlanjut sebagai upaya berkelanjutan dalam meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil pertanian di Kabupaten Sorong. Kegiatan ini juga membuka peluang untuk riset lebih lanjut di bidang pertanian.
Sinergi yang terjalin antara Fakultas Pertanian Unamin dan Dinas TPHBun diharapkan dapat menjadi momentum untuk lebih banyak inovasi dalam sektor pertanian. Dengan bersama-sama, para pihak dapat mendukung kesejahteraan petani serta ketersediaan pangan yang berkelanjutan di Provinsi Papua Barat Daya.
Kegiatan ubinan ini menjadi langkah baru yang menginspirasi bagi para petani lainnya dan bukti bahwa kerja sama dan ilmu pengetahuan, akan mencapai hasil pertanian yang optimal.