Melanesiatimes.com – Founder Nusa Ina Connection (NIC), Abdullah Kelrey, menanggapi pernyataan mantan anak buah Anies Rasyid Baswedan, Geisz Chalifah, yang mengkritik penunjukan pejabat di PT Pertamina. Kelrey menilai bahwa Geisz kerap memprovokasi masyarakat melalui media sosial.
“Ini anak buah mantan Gubernur DKI Jakarta kerjaannya provokasi masyarakat. Misalnya, ia mempersoalkan jabatan Kristia Budiyarto. Maksudnya, soal kasus korupsi di Pertamina kok dia malah memprovokasi masyarakat soal jabatan?” ujar Kelrey pada Kamis (10/03/2025).
Kelrey juga meminta Anies Rasyid Baswedan untuk menasihati para mantan anak buahnya agar tidak menggunakan media sosial untuk menyebarkan provokasi.
“Anies Rasyid Baswedan, coba lah nasihati anak buah, jangan biarkan mereka menggunakan media sosial untuk memprovokasi masyarakat Indonesia. Gunakan media sosial dengan adab, bukan untuk memprovokasi rakyat,” tegasnya.
Menurut Kelrey, jika Geisz Chalifah memiliki masalah dengan jabatan Kristia Budiyarto, sebaiknya ia menyampaikan langsung kepada yang bersangkutan.
“Kalau ada masalah, temui dan bicarakan secara baik-baik. Kalau ingin marah, sampaikan langsung, jangan malah memprovokasi rakyat lewat media sosial,” tambahnya.
Kelrey juga menegaskan bahwa kasus korupsi yang terjadi di PT Pertamina saat ini masih dalam proses hukum. Ia menekankan pentingnya mengawal proses tersebut dengan baik, bukan malah memperkeruh suasana dengan provokasi.
Sebelumnya, Geisz Chalifah menyoroti penunjukan sejumlah pejabat di PT Pertamina yang diduga terlibat dalam praktik korupsi. Ia menuding Menteri BUMN Erick Thohir sebagai pihak yang bertanggung jawab atas pengangkatan mereka.
“Para pencoleng di Patra Niaga, itu yang menunjuk dan menempatkan mereka adalah Erick Thohir,” tulis Geisz dalam unggahannya di platform X @GeiszChalifah pada Rabu (27/2/2025).
Ia juga menuding bahwa Erick Thohir telah menempatkan individu yang disebutnya sebagai “penipu CV,” merujuk pada Kristia Budiyarto, yang dikenal sebagai Kang Dede.
“Erick Thohir juga yang menempatkan si penipu CV Dede Budhyarto. Apa tanggung jawab Erick Thohir terhadap itu semua?” cetusnya.
Geisz bahkan melontarkan pernyataan keras dengan menyebut bahwa hingga saat ini Kristia Budiyarto masih tetap menduduki posisinya di perusahaan tersebut.
“Bahkan si bajingan Dede Budhyarto masih dalam posisinya,” tandasnya.
Pernyataan Geisz Chalifah ini menuai berbagai tanggapan, termasuk dari Abdullah Kelrey yang mengingatkan agar isu-isu terkait dugaan korupsi disikapi dengan bijak dan sesuai proses hukum yang berlaku.