Melanesiatimes.com – Pontius Omoldoman, S.SOS menuntut Panitia Seleksi (Pansel) Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Yahukimo untuk meninjau ulang proses pemilihan yang diadakan. Ia menganggap bahwa kinerja Pansel sangat tidak profesional. Minggu (9/3/2025).
Ia minta agar pendaftaran dibuka kembali dalam waktu dua minggu dan proses administrasi saat ini dihentikan.
Menurutnya, banyak nama yang lolos dalam seleksi merupakan orang-orang yang sudah terlibat dalam pemilihan legislatif 2024 dan didukung oleh pimpinan partai politik.
“Ini tidak adil! Kami merasa dirugikan,” ucap Pontius lewat WhatsApp. Ia juga mempertanyakan kredibilitas berkas-berkas yang diajukan, karena ditemukan banyak yang hanya berupa fotokopi, bukan asli.
Pontius menegaskan pentingnya transparansi dan akuntabilitas dalam proses seleksi ini, serta melibatkan rekomendasi dari lembaga masyarakat adat (LMA). Ia kecewa karena rekomendasi tersebut tampaknya diabaikan.
“Lebih baik gugur di awal dengan jelas daripada ditendang tanpa alasan. Ini melanggar hak asasi manusia,” ujarnya.
Pontius berharap agar semua tahapan dihentikan dan ditinjau kembali, serta memastikan bahwa calon yang tidak layak diberhentikan demi memberikan kesempatan lebih baik bagi yang lain.
Pontius juga menegaskan bahwa pelanggaran ini hanya akan merugikan banyak orang dan berharap bahwa keadilan bisa ditegakkan di Yahukimo.
