Peristiwa

Ketua Presidium PMKRI Pusat Susana: Momentum IWD Perkuat Keadilan bagi Perempuan

1955
×

Ketua Presidium PMKRI Pusat Susana: Momentum IWD Perkuat Keadilan bagi Perempuan

Sebarkan artikel ini

Melanesiatimes.com – Dalam rangka menyambut Hari Perempuan Internasional (IWD) pada 8 Maret 2025, Susana Florika Marianti Kandaimu, Ketua Presidium Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PP PMKRI) Pengurus Pusat, menekankan pentingnya refleksi bagi keperempuanan dalam mencapai kesetaraan gender dan hak-hak perempuan di seluruh dunia. Sabtu (8/3/2025).

Susana menjelaskan bahwa meski Hari Perempuan Internasional dirayakan setiap tahun, tantangan yang dihadapi perempuan dalam sejarah masih berlanjut. “Selama berabad-abad, perempuan tidak mendapatkan tempat yang layak dalam masyarakat yang didominasi laki-laki. Mereka sering dianggap bukan ‘manusia utuh’ dan disetarakan dengan anak-anak,” ungkap Susana kepada wartawan Melanesiatimes.

Dia mencatat, abad ke-20 merupakan momentum kebangkitan perempuan yang menandai perjuangan untuk hak-hak mereka di tengah dominasi laki-laki. “Awalnya, perjuangan ini berfokus pada upah yang layak dan kondisi kerja yang pantas. Namun kini, 8 Maret telah menjadi simbol perjuangan global kaum perempuan dalam mempertahankan hak-hak mereka,” lanjutnya.

Susana juga menggarisbawahi bahwa hingga kini, suara perempuan sering diabaikan di ruang publik dan dianggap tidak penting. “Ada kalanya perempuan bahkan dihukum secara brutal atas nama supremasi laki-laki,” tambahnya.

Dalam pernyataannya, Susana menegaskan nilai-nilai emansipasi dan kesetaraan gender di berbagai bidang, termasuk ekonomi, sosial, politik, dan budaya.

“Momentum IWD harus menjadi seruan bagi generasi muda, khususnya perempuan, untuk menyadari eksistensinya dan hak-haknya, serta melawan ketimpangan dan ketidakadilan yang masih menghantui kaum perempuan,” ujarnya.

Dalam memperkuat pernyataan sikapnya, PMKRI Pusat mengemukakan beberapa poin penting:

  1. Kesadaran Peran Perempuan: Peningkatan kesadaran akan peran penting perempuan dalam kemajuan bangsa. Tanpa kontribusi perempuan yang berkualitas, generasi emas Indonesia sulit terwujud.
  2. Melawan Kekerasan: Kekerasan terhadap perempuan yang masih dianggap wajar dalam budaya tertentu harus dilawan. Perempuan harus saling melindungi dari segala bentuk kekerasan, baik fisik maupun psikologis.
  3. Pemberdayaan Ekonomi: Diperlukan pemberdayaan ekonomi melalui pelatihan, pendidikan, dan kewirausahaan. Perempuan yang berdaya akan dapat mendukung generasi berikutnya.
  4. Partisipasi Politik: Keterlibatan perempuan dalam ruang publik dan pengambilan keputusan harus didorong agar distribusi keadilan bisa lebih terasa.

“Perempuan yang mandiri dan bebas akan menciptakan generasi yang profesional. Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai sejarah perjuangan perempuan dan menempatkan mereka di panggung utama peradaban,” tegas Susana.

Dengan semangat dan harapan, PMKRI Pusat mengajak semua pihak untuk bersama-sama mewujudkan cita-cita keadilan dan kesetaraan bagi perempuan di Indonesia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!