Peristiwa

Ketua Sementara DPRD Yalimo Dengar Pendapat Mahasiswa Program Layani Masyarakat

1195
×

Ketua Sementara DPRD Yalimo Dengar Pendapat Mahasiswa Program Layani Masyarakat

Sebarkan artikel ini

Melanesiatimes.com – Ikatan Pelajar Mahasiswa Distrik Benawa (IPMD-B) berkolaborasi dengan Gerakan Mudah (GEMU-BESPY) serta sejumlah mahasiswa Distrik Benawa, Kabupaten Yalimo, Provinsi Papua Pegunungan, melakukan Rapat Dengar Pendapat (RDP) pada Selasa (25/2/2025). Pertemuan ini berlangsung di Jalan Alternatif Uncen Perumnas III Waena, Kota Jayapura, dengan tema “Peliharalah Kasih Persaudaraan.”

Ketua sementara DPRD Yalimo, Obaja Deal, mengucapkan terima kasih dan apresiasi kepada mahasiswa Distrik Benawa atas inisiatif RDP ini. “Ini merupakan sejarah baru bagi distrik Benawa, kami bisa bersinergi positif secara tatap muka,” ujarnya melalui telepon kepada wartawan.

Dalam kesempatan tersebut, berbagai isu dibahas, termasuk program prioritas utama di bidang pendidikan, kesehatan, infrastruktur, serta penempatan kepala distrik dan staf lainnya di Benawa. Deal menekankan pentingnya pemimpin yang berjiwa besar dalam melayani masyarakat dan membangun sumber daya manusia. “Jangan hanya titip nama, tetapi benar-benar melayani,” ungkapnya.

Para mahasiswa juga menuntut agar semua pemimpin kepala distrik dan DPRD bersatu dalam komitmen melayani rakyat Benawa. Selain itu, mereka mengungkapkan kendala yang dihadapi, terutama berkaitan dengan tempat tinggal di Kota Studi Jayapura, Wamena, dan Yalimo. “Kami berharap kebutuhan pendidikan menjadi prioritas di setiap Kota Studi,” lanjut Deal, yang akrab dipanggil OD.

Obaja menekankan bahwa aspirasi dari siswa mahasiswa ini akan ditindaklanjuti ke pemerintah kabupaten Yalimo, terutama Bupati terpilih. “Saya ucapkan terima kasih atas amanah dari masyarakat untuk memimpin,” tambahnya.

Pertemuan ini juga memastikan adanya Musyawarah Rencana Pembangunan Kampung (Musrenbang) dan dialog terbuka dengan pemangku kepentingan untuk menyelesaikan sengketa Tanah Adat Benawa. Regulasi untuk membela hak masyarakat adat melalui lembaga masyarakat adat (LMA) juga menjadi sorotan dalam diskusi tersebut.

Melalui RDP ini, Obaja mengungkapkan banyak hal yang disampaikan oleh mahasiswa dan masyarakat. “Jika pembahasan hari ini berhasil, kita akan lakukan serupa di kemudian hari,” ujarnya.

Dia menambahkan bahwa mahasiswa seharusnya menjadi jembatan bagi rakyat, dengan kewajiban memberikan kontribusi pemikiran kepada pemerintah. “Tetap fokus pada masa depan, bukan hanya bergosip di media sosial,” tandasnya.

Obaja juga berharap kepada seluruh sub-ikatan asal Distrik Benawa dan 37 kepala kampung untuk mendata jumlah mahasiswa di setiap kota studi, agar bisa memantau yang benar-benar kuliah. “Jika tidak, saya khawatir akan ada banyak generasi yang mengatasnamakan mahasiswa, padahal tidak kuliah,” ungkapnya.

Hadir dalam acara ini antara lain kepala sekolah SD Negeri Benawa, kepala sekolah SD Negeri Lawe, pemimpin gereja, perwakilan kepala kampung, serta tokoh penting lainnya. Melalui langkah ini, masyarakat dan mahasiswa berkomitmen untuk terus menjalin hubungan harmonis antara pemerintah dan mahasiswa untuk mencapai tujuan bersama dalam menciptakan generasi yang bermanfaat bagi masyarakat. Di akhir perbincangan, Obaja menekankan pentingnya semangat berkarya dan berinovasi dalam diri setiap mahasiswa.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!