Melanesiatimes.com – Doom, 23 Februari 1974, lahir seorang Lelaki tampan berkarisma dari keluarga yang sederhana, Steven Burdam dan Alexanderina Umpes. Anak lelaki itu diberikan nama Orideko Iriano Burdam, pria yang kerap disapa Oridek ini memiliki pengertian tersendiri, dalam bahasa Biak (Suku Asli Orang Papua), Oridek sering diartikan sebagai Fajar Terbit.
Karier Pendidikan Formal
Pada tahun 1981-1987, Orideko Iriano Burdam memulai pendidikan di SD YPPK STELAMARIS.
1987-1990, melanjutkan Sekolah Menengah Pertama di SMP Negeri 1 Salawati.
1990-1993, Ori menempuh Sekolah Menengah Atas di SMA Negeri 2 Kota Sorong.
1998-2001 kemudian Oridek melanjutkan Strata Satu (S1) di APMD Yogyakarta dan berhasil menyelesaikan studinya.
Strata Dua (S2) 2007-2010 di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Artha Bodhi Surabaya Magister Manajemen dan 2009-2011 di Universitas Gadjah Mada dengan gelar Master Of Economics Development.
Karier (Seorang Birokrat Menjadi Politisi Ulung)
Selain memiliki kecerdasan, Pria julukan Sang Fajar itu mempunyai potensi tersendiri di bidang olahraga, ia termasuk salah satu dari tiga anak Kota Sorong yang di panggil mengikuti sepak bola di Yogyakarta.
Perjalanannya menuju Yogyakarta dengan tujuan menjadi pemain bola profesional. Ia pernah berlatih dan bermain bersama PSIM Yogyakarta. Club yang dijuluki Laskar Mataram ini pernah berada di puncak kejayaannya pada era perserikatan dan 2005 silam.
Yogyakarta juga termasuk salah satu kota pendidikan terbaik di Negara Republik Indonesia. Dengan kondisi lingkungan, Orideko bertekad melanjutkan Kuliah Strata satunya.
Karier Birokrat
Usai menempuh pendidikan Strata Satu, Ori membuka kelompok koperasi di Doom dan juga ikut gabung bersama salah satu Lembaga Konservasi Alam.
Kemudian diangkat menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN) di Kabupaten Sorong. Pada 2003 silam Kabupaten Raja Ampat dimekarkan Orideko memutuskan untuk berpindah tugas di tanah kelahiran orang tuanya, pernah menjabat Kepala Seksi (Kasie) lalu diangkat menjadi Kepala Bidang Akuntansi, Kepala bidang Anggaran. Puncak karier birokrasi Oridek menduduki jabatan Kepala Badan Keuangan (Kaban) Kabupaten Raja Ampat Tahun 2016-2020.

Karier Politik
Kedekatan, kepedulian, simpati dan ematinya terhadap Masyarakat Raja Ampat. Dengan sejuta pengalaman yang dimiliki, Oridek membuat keputusan untuk akhiri Karier Birokrasi dan meluruskan niatnya berpasangan dengan Abdul Faris Umlati sebagai Calon Bupati dan Wakil Bupati periode 2020-2025.

Era Kepemimpinan AFU-ORI, berhasil mengharumkan nama Kabupaten Bahari dengan bermacam-macam torehan prestasi, meraih Gelar Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) selama lima tahun berturut-turut, dikategorikan sebagai UNESCO Global Geopark (UGGp) di Marocco pada 2023 serta keberhasilan membangun Infrastruktur dasar Kabupaten Raja Ampat seperti Rumah Ibadah dan Pembangunan lainnya.

Dari torehan prestasi gemilang tersebut tekad Orideko semakin kokoh untuk bertarung dan maju sebagai Bupati Kabupaten Raja Ampat, bersama Mansur Syahdan seorang birokrat tulen lulusan STPDN, pasangan dengan akronim ORMAS ini juga mendapatkan suara terbanyak dari enam paslon lainnya. Berbagai dinamika politik seperti guguatan Mahkamah Konstitusi berakhir mulus dan keduanya keluar sebagai pemenang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Raja Ampat Ampat periode 2025-2030.
20 Februari 2025 adalah momentum paling haru bagi Pasangan ORMAS, usai melewati gelombang politik yang begitu hebat kini Orideko-Mansur disumpah dan resmi dilantik Presiden Prabowo Subianto di Istana Negara Republik Indonesia. Sebagai Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Raja Ampat periode 2025-2030. Dengan nawaitu kedua pasangan siap mengabdi pada Negara serta Masyarakat. Slogan “Raja Ampat Bangkit Produktif, Menuju Masyarakat Sejahtera” adalah prioritas utama dari Orideko dan Wakilnya untuk membangun Negeri tercinta. (Red-Ino)