Melanesiatimes.com – Keluarga besar Maluku menggelar aksi demontrasi di Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Sorong menuntut pembentukan pansus kematian Kesia Lestaluhu, pada Kamis, (23/01/2025)
Aksi tersebut merupakan bagian dari upaya keluarga besar Maluku untuk mendesak DPRD agar segera membentuk Tim Panitia Khusus (Pansus) guna melakukan pencarian fakta mengenai kematian Kesya yang terjadi di pantai Saoka.
Koordinator aksi, Zainudin Madamar, menegaskan bahwa kasus kematian Kesya masih menyisakan banyak misteri di kalangan publik. Ia mencatat adanya ketidaksesuaian dalam kronologi dan rekonsiliasi yang terjadi seputar peristiwa tersebut.
“Kami datang mendesak DPRD untuk segera menggunakan kewenangan sebagai wakil rakyat agar mengawal kasus ini,” ujarnya kepada awak media.
Zainudin menyebutkan bahwa terdapat sejumlah kejanggalan dalam kasus ini. Ia menggarisbawahi bahwa kronologi dan rekonstruksi amburadul, dengan dugaan bahwa pelaku tidak hanya satu orang. “Ini menjadi indikasi bahwa kasus ini lebih rumit dari yang terlihat,” jelas Zainudin.
Aksi demo ini juga dihadiri oleh perwakilan warga Maluku dan keluarga dari Sulawesi Utara. Mereka menunjukkan solidaritas dan dukungan kepada keluarga Kesya dalam upaya mencari keadilan.
“Kami mendesak DPRD agar menggunakan kewenangan mereka untuk membuka tabir kegelapan ini,” tambah Zainudin.

Dalam aksi tersebut, Zainudin mengungkapkan kecurigaannya bahwa pembunuhan mungkin tidak terjadi di Saoka, mengingat hanya ada dua tetes darah di lokasi tersebut. “Bagi kami, ini merupakan bukti bahwa ada yang tidak beres dalam kasus ini,” tegasnya.
Menanggapi aksi tersebut, Ketua DPRD Kota Sorong sementara, Jhon Lewerissa, menyatakan bahwa DPRD akan segera membentuk Panitia Khusus investigasi.
“Kami percaya bahwa kebenaran akan terungkap, dan kami berkomitmen untuk mencari jalan agar kebenaran tersebut bisa diketahui publik Kota Sorong,” ucap Jhon.
Jhon Lewerissa juga menegaskan pentingnya transparansi dalam kasus ini dan berjanji bahwa DPRD akan memprioritaskan pembentukan pansus dalam waktu dekat.
“Kami akan melaksanakan tugas kami sebagai wakil rakyat untuk memastikan peristiwa yang menyedihkan ini tidak terabaikan,” katanya.

Aksi solidaritas ini menunjukkan bahwa masyarakat tidak tinggal diam dalam menghadapi kasus yang menyakitkan ini. Mereka berharap agar pihak berwenang bisa memberikan perhatian yang serius terhadap kasus Kesya agar keadilan dapat ditegakkan.
Kematian Kesya Irena Yola Lestaluhu telah mengguncang banyak kalangan, terutama di kalangan keluarganya dan masyarakat luas. Kasus ini bukan hanya menjadi masalah hukum, tetapi juga merupakan titik tumpu bagi keperluan masyarakat untuk mendapatkan keadilan.
Saat ini, DPRD Kota Sorong diharapkan segera mengambil langkah-langkah strategis dalam menanggapi tuntutan masyarakat. Upaya keluarga untuk mencari kebenaran dan keadilan harus mendapat dukungan penuh agar tidak ada lagi misteri yang menyelimuti kematian Kesya.
Ke depan, harapan dan tuntutan keadilan dari keluarga dan masyarakat akan terus mengawal proses investigasi agar setiap detil dari peristiwa tragis ini bisa terungkap dengan jelas. Pansus yang dibentuk diharapkan dapat menjadi langkah awal yang konkret dalam mencari jawaban atas berbagai pertanyaan yang mengemuka.