Melanesiatimes.com – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI), Faujia Helga Tampubolon, melakukan kunjungan kerja ke PT Gag Nikel pada Jumat (17/01/2025). Kunjungan ini bertujuan untuk menjalin silaturahmi serta memantau aktivitas perusahaan yang bergerak di sektor nikel tersebut.
Setibanya di lokasi, Helga disambut langsung oleh Manager Office PT Gag Nikel, Ruddy S Sumual. Dalam kesempatan ini, politisi dari Partai Demokrat ini menekankan pentingnya kerjasama antara perusahaan dengan masyarakat lokal, khususnya kampung Gag.
“Saya berharap PT Gag memprioritaskan masyarakat kampung Gag untuk bekerja di sini, kalau bisa 70%,” tegas Helga. Harapannya, perusahaan bisa memberikan kesempatan kerja yang lebih besar bagi warga setempat.
Namun, Helga juga mengungkapkan adanya persoalan yang masih menjadi tantangan, yaitu pembagian hak ulayat yang hingga kini belum juga selesai. Hal ini disebabkan oleh adanya berbagai marga di kampung Gag yang saling mengklaim hak atas wilayah tersebut.
Ruddy S Sumual, selaku Penanggungjawab di PT Gag Nikel, menjelaskan bahwa masalah hak ulayat ini telah diselesaikan, dan dilakukan pembayaran kompensasi tanam tumbuh yang dibuktikan dengan akta notaris yang telah di SK kan oleh Bupati Raja Ampat tahun 2016.
“Kami sudah menyelesaikan persoalan terkait hak ulayat pada periode bapak Markus Wanma, kendati ada beberapa pihak yang masih mengklaim. Olehnya itu kami serahkan persoalan ini kepada pemerintah untuk melakukan mediasi demi menyelesaikan persoalan ini, tanpa mengganggu aktivitas kerja kami” ungkap Ruddy.
Dalam dialog tersebut, Helga berkomitmen untuk terus berkoordinasi dengan pemerintah mengenai progres penyelesaian hak ulayat.
Di samping itu, Helga juga mengumumkan rencana kunjungan mendatang. “Di bulan-bulan yang akan datang, entah entah maret atau april, kami akan mendatangkan seluruh anggota Komisi VI DPR RI bersama Menteri BUMN, Erick Tohir,” jelas Helga.
Kunjungan ini diharapkan dapat memperkuat hubungan antara pemerintah dan PT Gag Nikel. Helga merasa penting untuk melakukan kunjungan perdana agar dapat memberikan laporan langsung tentang kondisi perusahaan kepada pemerintah pusat.
Politisi asal Batak ini juga mendorong agar setiap persoalan atau kendala yang dihadapi oleh PT Gag Nikel dapat disampaikan kepada anggota DPR. “Kita akan sampaikan kepada pemerintah pusat karena PT Gag Nikel juga merupakan bagian dari BUMN,” tambahnya.
Kehadiran anggota DPR dianggap penting dalam mendukung pertumbuhan industri dan memastikan keuntungan bagi masyarakat sekitar.
Helga berharap, kunjungan tersebut bisa menjadi momentum untuk meningkatkan kerjasama antara PT Gag Nikel dan masyarakat lokal.
Dengan komunikasi yang baik, diharapkan produksi nikel dapat berdampak positif pada ekonomi daerah dan kebutuhan masyarakat.
Kunjungan ini juga menggarisbawahi perhatian pemerintah terhadap masalah-masalah mendasar yang dihadapi masyarakat di sekitar operasional perusahaan.
Keberhasilan kolaborasi antara PT Gag Nikel dan masyarakat diharapkan dapat memberikan contoh positif bagi perusahaan lainnya di Indonesia.