Peristiwa

Pansel Hentikan Tahapan Seleksi DPRK Jalur Otsus, Tinjau Kembali Rekomendasi Matbat dan Perhatikan Surat Keberatan

1
×

Pansel Hentikan Tahapan Seleksi DPRK Jalur Otsus, Tinjau Kembali Rekomendasi Matbat dan Perhatikan Surat Keberatan

Sebarkan artikel ini

Melanesiatimes.com – Panitia Seleksi (Pansel) calon DPRK jalur Otsus Kabupaten Raja Ampat diminta agar segera hentikan tahapan seleksi dan meninjau kembali rekomendasi Dewan Adat Das Maya Sub Suku Matbat.

 

Rekomendasi yang dikeluarkan tertanggal 4 Desember 2024 oleh Dewan Adat Maya Sub Suku Matbat tidak representatif dan tidak ada asas keterwakilan serta keadilan. Pasalnya surat yang di layangkan oleh LMA kepada salah satu peserta calon Jufri Macap tidak berdasarkan PERBUB No 20 tahun 2022 serta surat edaran Panitia Seleksi.

 

 

“Pansel DPRK jalur Otsus segera hentikan tahapan dan meninjaukan kembali rekomendasi Dewan Adat Maya Sub Suku Matbat serta memperhatikan surat keberatan atas nama anak Adat Muslim Papua Suku Matbat,” ujar Jufri Macap kepada media ini Jum’at 3 Januari 2025.

 

Dalam surat edaran Panitia Seleksi 200.1.1/40/PANSEL-DPRK/RA/OTSUS/2024 tentang perihal pengembalian berkas pencalonan hasil musyawarah Adat Suku Matbat dan untuk selanjutnya mengakomodir calon anggota DPRK berdasarkan pada pesebaran suku dan sub suku kesatuan adat serta budaya yang ada di Dearah Pengakatan Raja Ampat III guna di lakukan penerimaan pendafataran calon, musyawarah adat penentuan 3 (tiga) orang calon, dan pengusulan 3 (tiga) orang calon kepada pansel.

 

“Surat Dewan Adat Maya Sub Suku Matbat tanggal 4 Desember 2024 itu tidak ada keterwakilan kami yang notabenenya sebagai Anak Matbat Muslim, padahal dalam surat edaran Panitia Seleksi sudah sangat jelas berbicara tentang keterwakilan persebaran suku dan sub suku di daerah pemilihan III Misool Raya,” pungkasnya

 

Ironisnya, DPRK jalur Otsus selain memperjuangkan hak hak anak negeri Raja Ampat juga sebagai barometer pertunjukan kualitas karakter budaya daerah yang kuat dengan mempertimbangkan aspek toleransinya namun Das Maya Sub Suku Matbat Misool telah mencederai nilai-nilai historitas dan spiritualitas yang ditinggalkan para leluhur kita,”tutup anak adat asal kampung Fafanlap itu.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *