Melanesiatimes.com – Kota Sorong menghadapi ancaman serius terkait kebakaran, dengan angka risiko mencapai 80%. Dalam upaya mengurangi potensi ini, Pemerintah menggelar Pembinaan Aparatur Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Provinsi dan Kabupaten Kota di Hotel Darefan, yang berlangsung pada hari ini, Senin (16/12/2024).
David Jhoni Way, Kepala Bidang Penanggulangan Kebakaran PDB, menjelaskan bahwa undang-undang dan regulasi yang ada memberi landasan hukum untuk upaya pencegahan kebakaran. “Kita mengacu kepada UU Nomor 31 Tahun 2009 tentang Pemadam Kebakaran, serta beberapa peraturan lainnya yang mendukung pelayanan publik,” jelas Jhoni.
Sebagai langkah konkret, tahun lalu, pemerintah telah menyediakan satu unit mobil pemadam kebakaran dengan kapasitas 4.000 liter dan alat perlindungan diri (APD) untuk meningkatkan respons terhadap insiden kebakaran. Tahun ini, akan ada tambahan sarana dan prasarana pendukung untuk memaksimalkan fungsi PBD.
Jhoni menambahkan, pihaknya telah berkomunikasi dengan Kementerian Dalam Negeri mengenai kondisi kebakaran di PBD. “Sorong termasuk yang paling berbahaya, tingkat risikonya mencapai 80%. Selain itu, kita juga memantau Kabupaten Sorong Selatan, Maybrat, dan Tambrauw,” imbuhnya.
Pembinaan hari ini mencakup tiga materi utama. Pertama, mengidentifikasi bahan-bahan yang mudah terbakar dan pemicu kebakaran. Kedua, metode pengendalian dan pemadaman api. Ketiga, pentingnya respons cepat petugas pemadam kebakaran saat kejadian.
“Tujuannya agar setiap petugas paham langkah-langkah yang harus diambil saat terjadi kebakaran. Ini penting untuk mengurangi dampak yang ditimbulkan,” lanjut Jhoni. Pelatihan akan diakhiri dengan simulasi pemadaman kebakaran di lapangan agar para peserta dapat menerapkan ilmu yang didapat secara langsung.
Pemerintah juga memastikan bahwa pembinaan ini tidak hanya berkaitan dengan pemadaman, tetapi juga mengecek standar dan prosedur yang berlaku saat pelatihan. “Kami ingin para petugas bekerja sesuai prosedur yang sudah ditetapkan,” tutup Jhoni.
Dengan langkah ini, diharapkan risiko kebakaran di Kota Sorong dapat diminimalisir, dan keselamatan masyarakat menjadi prioritas utama. Melalui pendidikan dan latihan yang konstan, diharapkan ketahanan terhadap kebakaran dapat meningkat. (Sintia_Rahayaan)