Peristiwa

Papua Barat Daya Penyandang Stunting Tertinggi Nomor 4 Di Indonesia

×

Papua Barat Daya Penyandang Stunting Tertinggi Nomor 4 Di Indonesia

Sebarkan artikel ini

Melanesiatimes.com – Kominfo mengadakan Edukasi dan Sosialisasi tentang pentingnya pencegahan Stunting di Papua Barat Daya, kegiatan ini berlangsung di Swiss-bellHotel, kamis (12/12/24).

Bambang Dwi Anggono, Direktur Informasi dan Komunikasi Pembangunan Manusia dan Kebudayaan menyebut, Plevalensi Stunting menjadi rentan menyerang manusia indonesia, bahkan berdasarkan data. Papua Barat Daya menjadi Provinsi Nomor Empat penyandang stanting tertinggi di Indonesia.

“Berdasarkan indentifikasi kami hingga saat ini, kota Sorong, Kabupaten Sorong menjadi panyandang stanting 30% di atas rata-rata,”hal ini artinya hampir dua orang dari setiap lima orang penderita stunting .

Perlu diketahui bahwa, stunting sangat menganggu pola pertumbuhan manusia indonesia dari semua aspek, hal demikin tentunya sangat berpengaruh bagi kecerdasan dan tumbuh kembang anak indonesia.

Melihat hal tersebut, maka Pemerintah Kominfo bekerja sama dengan berbagai pihak, dari Kementrian Kesehatan, Kepala Protokol Negara (KPN), Bappenas, serta seluruh stekholder untuk sama-sama mendukung terakselerasinya program ini guna menciptakan Papua Barat Daya yang lebih baik. Terangnya

Hingga saat ini stunting nyaris menyerang sekian banyaknya manusia indonesia, khususnya kota sorong, hal tersebut diakibatkan kurangnya gizi pada anak dan ibu hamil, serta pola asuh yang kurang mengedepankan kesehatan juga ikut menyumbang melajunya angka prevalensi stanting ini.

“Hingga pada kesempatan ini, kegiatan tersebut kami fokuskan pada remaja-remaja, sebab kami menyadari bahwa golongan kelahiran ini akan menyumbang indonesia emas pada 2045 mendatang, oleh karenya edukasi ini diharapkan menjadi landasan bagi mereka,” pungkasya

Dia pun mengatakan, terihitung dari sekarang, indonesia akan menghadapi Bonus Demografi 20 tahun mendatang, sehingga ini menjadi perhatian khsusus pemerintah, guna mencetak generasi emas agar mempunyai daya saing yang bagus nantinya.

Dalam upaya menurunkan angka stunting pemerintah mempunyai beragam program unggulan yang menjadi konsentrasi, yaitu makan siang gratis, pembagian pil tambah darah gratis untuk di konsumsi.

Harapannya adalah, Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, NGO, LSM dan Masyarakat umum mulai paham dan kemudian bergerak” sebab paham saja tidak cukup, kita membutukan kesadaran untuk bisa bergerak,” tutup Bambang Dwi Anggono, Direktur Informasi dan Komunikasi Pembangunan Manusia dan Kebudayaan. (Sintia_Rahayaan)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *