Keamanan

Rusia Rebut Wilayah Lebih Luas dari Singapura: Ukraina di Ambang Krisis!

225
×

Rusia Rebut Wilayah Lebih Luas dari Singapura: Ukraina di Ambang Krisis!

Sebarkan artikel ini
Perang Rusia Vs Ikraina
Foto : Internet

Melanesiatimes.com – Analisis terbaru mengungkapkan bahwa pasukan Rusia mencatatkan kemajuan signifikan dalam perangnya di Ukraina pada bulan November lalu. Dalam sebulan, Rusia berhasil merebut wilayah lebih luas dari Singapura, yakni lebih dari 725 kilometer persegi. Ini adalah perolehan terbesar sejak awal konflik, dan menandai langkah signifikan dalam eskalasi teritorial Rusia di Ukraina.

Penelitian yang dilakukan oleh Agence France-Presse (AFP), dengan menggunakan data dari Institute for the Study of War (ISW) AS, mencatat bahwa pasukan Rusia berhasil menguasai 725 kilometer persegi tanah Ukraina pada bulan November. Jika dibandingkan, wilayah ini lebih besar dari negara Singapura, yang memiliki luas sekitar 719 kilometer persegi.

Angka ini melampaui perolehan Rusia pada Oktober lalu, yang tercatat mencapai 610 kilometer persegi. Laporan dari situs berita Rumania hotnews.ro menyebutkan bahwa Oktober menjadi bulan dengan perampasan wilayah terbesar oleh Rusia dalam lebih dari dua setengah tahun sejak invasi dimulai. Namun, pencapaian Rusia pada November kali ini sudah melampaui rekor tersebut, yang mencerminkan peningkatan signifikan dalam kemajuan pasukan Rusia.

Sebagai catatan, perolehan terbesar Rusia di Ukraina terjadi pada Maret 2022, setelah invasi yang dimulai pada 24 Februari. Saat itu, Rusia menguasai sekitar 45.426 kilometer persegi tanah Ukraina. Menariknya, sejak akhir musim semi 2024, pasukan Rusia tercatat mengalami kemajuan bertahap yang cukup pesat, dengan total akumulasi wilayah yang dikuasai sepanjang tahun ini mencapai lebih dari 3.500 kilometer persegi—enam kali lipat dibandingkan pencapaian yang diperoleh sepanjang tahun 2023.

Hingga akhir bulan November, total wilayah Ukraina yang dikuasai Rusia mencapai sekitar 68.050 kilometer persegi. Sebagian besar dari perolehan wilayah ini terletak di Donetsk, di mana Rusia berhasil merebut lebih banyak wilayah. Saat ini, pasukan Ukraina hanya menguasai kurang dari sepertiga wilayah Donetsk, yang sebelumnya pada awal tahun 2024 masih menguasai sekitar 40 persen wilayah tersebut.

Emil Kastehelmi, analis dari Black Bird Group yang berbasis di Finlandia, memberikan pandangan pesimis mengenai prospek situasi di Ukraina dalam beberapa bulan ke depan. Dalam wawancara dengan Newsweek pada 3 Desember 2024, Kastehelmi menyatakan bahwa Ukraina diperkirakan akan terus menghadapi tantangan besar karena pasukan Rusia terus meraih keuntungan meskipun musim dingin telah tiba. “Tren ini sangat mengkhawatirkan, dan tidak ada alasan untuk mengharapkan perubahan signifikan dalam Desember ini,” ujar Kastehelmi.

Meski begitu, di balik kemajuan teritorial tersebut, Rusia juga menderita kerugian besar dalam sektor personel militer. Menurut data dari Kementerian Pertahanan Ukraina, Rusia kehilangan lebih dari 2.000 tentara dalam satu hari pada akhir bulan lalu. Jumlah korban ini tercatat sebagai rekor tertinggi yang memecahkan rekor sebelumnya yang terjadi hanya beberapa minggu sebelumnya.

Perkembangan ini menunjukkan dinamika perang yang semakin intensif, dengan Rusia terus memperluas kontrol teritorial, namun dengan biaya yang cukup besar di sisi personel. Seiring berlanjutnya pertempuran, situasi di Ukraina semakin sulit diprediksi, dan tanda-tanda berakhirnya konflik ini masih belum terlihat jelas.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!