Politik

Debat Ketiga: ESA Serahkan Penilaian kepada Masyarakat untuk Memilih Pemimpin yang Tepat

20
×

Debat Ketiga: ESA Serahkan Penilaian kepada Masyarakat untuk Memilih Pemimpin yang Tepat

Sebarkan artikel ini
Usai berlangsungnya debat publik ketiga, pasangan calon gubernur dan wakil gubernur, Elisa Kambu dan Ahmad Nausrauw,

Melanesiatimes.com – Usai berlangsungnya debat publik ketiga, pasangan calon gubernur dan wakil gubernur, Elisa Kambu dan Ahmad Nausrauw, yang dikenal dengan sebutan ESA, menyatakan bahwa penilaian akhir atas pertarungan ini sepenuhnya diserahkan kepada masyarakat.

Hal tersebut diungkapkan oleh mereka dalam konferensi pers yang digelar di Hotel Vega Prime.

Elisa Kambu memuji kualitas debat kali ini, menekankan bahwa diskusi ide dan gagasan berjalan dengan sangat detail. “Kami sangat menghargai kesempatan ini, dan kini saatnya masyarakat yang menilai siapa yang paling tepat untuk memimpin,” ungkapnya dengan nada optimis.

Sebagai calon pemimpin di provinsi yang baru berdiri, keduanya berharap masyarakat tidak hanya memilih berdasarkan popularitas. “Papua Barat Daya adalah provinsi baru yang memerlukan pemimpin berpengalaman. Kami butuh orang yang bisa memulai dari titik awal dan merancang masa depan,” tegas Ahmad dengan penuh keyakinan.

“Kami percaya semua calon memiliki rekam jejak di pemerintahan. Maka, sudah seharusnya konsep yang ditawarkan mencerminkan pengalaman tersebut,” tambah Elisa, menuturkan pentingnya kompetensi dalam memilih pemimpin di wilayah ini.

ESA juga menekankan bahwa pemilihan bukan sekadar memilih calon kepala daerah, tetapi memilih sosok yang dianggap sebagai harapan bagi masyarakat Papua Barat Daya. “Pesan kami untuk masyarakat adalah, pada 27 November nanti, pilihlah pemimpin dengan hati nurani, bukan karena iming-iming uang,” seru Ahmad dengan semangat.

Dalam konteks pelaksanaan pemilu yang semakin dekat, Elisa menekankan pentingnya integritas dalam proses pemilihan. “Kami berharap pemilu dijalankan dengan jujur, adil, dan dengan transparansi yang tinggi, sesuai amanat konstitusi,” ujarnya dengan tegas.

Keduanya juga menekankan pentingnya kemerdekaan dalam kontestasi ini, menjelaskan bahwa mereka mengharapkan semua pihak berperan sesuai dengan tupoksi masing-masing dan menjalankan aturan yang berlaku.

“Kami tak ingin ada tekanan atau intervensi. Biarkan masyarakat memilih sesuai kehendak mereka,” tambah Elisa.

Dalam pengetasan konferensi pers, Elisa dan Ahmad menyampaikan harapan mereka agar pemilu ini tidak hanya menjadi ajang kontestasi, tetapi juga momentum bagi masyarakat untuk menyuarakan harapan dan cita-cita bersama.

“Bersama kita bangun Papua Barat Daya yang lebih baik. Mari gunakan hak pilih kita dengan bijaksana,” ajak Ahmad.

Dengan semangat yang menggebu, pasangan ESA menutup konferensi pers, siap menghadapi detik-detik terakhir kampanye menuju surat suara. Masyarakat pun diingatkan untuk menjadi pemilih yang cerdas, demi masa depan Papua Barat Daya yang lebih cerah. (Sintia_Rahayaan)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *