Melanesiatimes.com – Pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Provinsi Papua Barat Daya, Bernard Sagrim dan Sirajudin Bauw, atau yang akrab disapa “Bersinar”, menyampaikan rasa terima kasih kepada semua stekholder yang telah berkolaborasi dalam debat publik kedua. Apresiasi ini diungkapkan dalam konferensi pers yang berlangsung di Hotel Vega Prime Sorong pada Rabu, (20/11/2024).
Dalam acara tersebut, Bernard Sagrim menekankan pentingnya dukungan semua pihak yang terlibat. KPU sebagai penyelenggara, Bawaslu, TNI, Kepolisian, serta semua stekholder lainnya memiliki peran krusial dalam kelancaran debat ini. “Tanpa mereka, perjalanan kami akan sulit,” ungkapnya.
Sirajudin Bauw menambahkan bahwa kolaborasi ini sangat berarti dalam menyukseskan rangkaian kampanye yang mereka jalani. “Kami sangat berterima kasih pada semua pihak yang membantu, sehingga kegiatan kampanye, baik dialogis maupun publik, dapat berlangsung dengan baik,” ujarnya.
Debat publik kedua ini mengangkat tema yang sangat relevan dan fundamental. Menurut pasangan calon ini, pembahasan mengenai kapasitas fiskal, Pendapatan Asli Daerah (PAD), dan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) sangat penting untuk kemajuan provinsi. “Kami yakin ini akan memberikan dampak positif bagi masyarakat,” kata Bernard.
Lebih jauh, mereka menekankan konteks pembangunan ekonomi daerah yang juga harus diperhatikan. “Meningkatkan kesejahteraan masyarakat menjadi tujuan utama, dan kami percaya bahwa kedamaian adalah kunci untuk itu,” lanjut Sirajudin.
Selama konferensi pers, Bersinar berkomitmen untuk terus memberikan informasi produktif kepada masyarakat. “Debat ini bukan hanya sekedar acara, tapi juga ajang untuk mendiskusikan solusi nyata bagi tantangan yang ada,” tambahnya.
Dalam pandangan mereka, penting untuk membahas Provinsi Papua Barat Daya dari berbagai aspek. “Ini akan menjadi prospek ke depan dalam menata arah pembangunan dan memastikan sumber daya manusia yang kompeten,” jelas Bernard.
Mereka juga percaya bahwa dalam membangun daerah otonom seperti Provinsi Papua Barat Daya, diperlukan tiga pilar yang saling bersinergi. “Pemerintahan sebagai regulator, pihak swasta sebagai penggerak modal, dan masyarakat sebagai pelaku utama,” ungkap Sirajudin.
Dengan sinergi ini, mereka berharap semua pihak dapat lebih berkomitmen untuk menciptakan Papua Barat Daya yang lebih sejahtera. “Mari kita wujudkan bersama visi dan misi ini demi kemajuan provinsi kita,” tutup Bernard. (Sintia_Rahayaan)