Kebakaran Hebat di Kebon Jeruk Hanguskan Puluhan Rumah

waktu baca 2 menit
Senin, 18 Nov 2024 13:42 0 11 Redaktur

Melanesiatimes.com – Tragedi kebakaran kembali melanda Jakarta, tepatnya di Jalan Asofa, Kelurahan Sukabumi Utara, Kecamatan Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Insiden yang terjadi pada Minggu malam (17/11/2024) ini menghanguskan 24 rumah dan 11 kontrakan milik warga, meninggalkan luka mendalam bagi mereka yang terdampak.

Kepala Seksi Operasional Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Sudin Gulkarmat) Jakarta Barat, Syarifudin, mengungkapkan bahwa sebanyak 26 unit mobil pemadam kebakaran dikerahkan bersama 130 personel untuk memadamkan api.

“Setelah menerima laporan, kami segera mengerahkan 26 mobil pemadam dengan 130 personel,” ujar Syarifudin, Senin (18/11/2024), seperti dikutip dari laman resmi Berita Jakarta.

Syarifudin menjelaskan bahwa kebakaran ini diperkirakan bermula dari korsleting listrik. Api dengan cepat merambat, melahap rumah-rumah di kawasan padat penduduk tersebut. Proses pemadaman memakan waktu cukup lama dan baru dinyatakan selesai pada pukul 01.45 WIB.

“Untuk penyebab pasti, masih dalam penyelidikan pihak kepolisian. Namun, dugaan sementara menunjukkan adanya korsleting listrik,” tambahnya.

Luas area yang terbakar mencapai 1.000 meter persegi, seperti yang dijelaskan oleh Kasatgas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jakarta Barat, Vitus Dwi Indarto. Akibatnya, 45 Kepala Keluarga (KK) dengan total 146 jiwa kehilangan tempat tinggal.

“Para penyintas kebakaran saat ini telah ditampung di dua lokasi, yaitu Musala Arrofi dan Lapangan Hanoman di Jalan Berdikari,” ujar Vitus.

Musibah ini menjadi pengingat pentingnya kewaspadaan terhadap potensi bahaya kebakaran, terutama di kawasan padat penduduk dengan instalasi listrik yang rentan. Pemerintah daerah diharapkan segera memberikan bantuan kepada para korban untuk membantu mereka bangkit dari bencana ini.

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

"Semua orang ingin dihargai, tapi banyak yang lupa untuk menghargai orang lain dulu." Hormat itu saling memberi, bukan cuma diminta.

"Orang bilang waktu adalah uang, tapi banyak yang menghabiskannya untuk hal sia-sia." Hargai waktumu, karena tidak ada toko yang menjual waktu tambahan.

"Kalau sibuk hitung rezeki orang, kapan sempat hitung bersyukur sendiri?" Rumput tetangga selalu hijau, tapi siapa tahu tanahnya beracun.

“Cinta yang dipenuhi alasan hanya bertahan sampai alasan itu hilang." Cinta yang sejati bertahan tanpa perlu dicari alasannya!.

"Orang suka menilai kebahagiaan dari luar, tapi lupa bahwa senyuman juga bisa dibuat-buat." Jangan iri pada apa yang terlihat, karena yang tak terlihat sering kali lebih nyata.

"Cinta yang dipenuhi alasan hanya bertahan sampai alasan itu hilang."Cinta yang sejati bertahan tanpa perlu dicari alasannya!

"Katanya teman sejati, tapi sinyalnya hilang pas kita butuh." Teman yang baik itu hadir, bukan cuma saat senang.

"Dia yang paling sibuk mengomentari, biasanya yang paling sedikit kontribusi" Pembenci akan terus bicara, meski kebaikanmu lebih nyaring dari suara mereka.

LAINNYA