Melanesiatimes.com – Gerakan Pemerhati Kepolisian (GPK) memberikan catatan penting kepada Wakapolri baru Komjen Pol Ahmad Dhofiri yang baru saja dilantik Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
Catatan pertama, Ketua GPK Abdullah Kelrey menyoroti isu menonjol saat ini yakni kasus judi online di tanah air. Kelrey meminta agar Wakapolri memperhatikan proses rekrutmen yang bisa bermanfaat untuk korps Bhayangkara khususnya pencegahan dan mengusut tuntas kasus judi online.
“Salah satu untuk sukseskan program Presiden Prabowo adalah berantas judi online. Jadi ada perhatian khusus pada perekrutan bintara cyber dari latar belakang pendidikan informatika. Pengembangan tim yang terdiri dari programmer dan hacker putih yang dapat membantu mengatasi kejahatan dunia maya dan melacak oknum yang terlibat dalam kejahatan digital sangat penting. Termasuk menelisik para pemain dibelakang layar judi online,” tegas Kelrey, hari ini.
Kelrey juga mendukung proses perekrutan Polri yang sudah sejalan dengan kebijakan Presiden Prabowo Subianto yakni mensukseskan program swasembada pangan.
“Dengan demikian, rekrutmen dari berbagai disiplin ilmu, seperti pertanian, peternakan, dan kesehatan, diharapkan dapat meningkatkan kinerja Polri, bahkan di daerah-daerah dengan potensi pengembangan lahan kosong,” sebutnya.
Disisi lain, Wakapolri harus mendukung program Kapolri agar ada keselarasan dan kolaborasi antara keduanya. Karena sangat penting agar Polri tetap terorganisir dengan baik dan mampu menjalankan fungsinya untuk menjaga keamanan dan ketertiban nasional.
“Kami yakin Wakapolri baru Ahmad Dhofiri bisa bekerja sama yang efektif dengan Kapolri untuk menciptakan atmosfer kepercayaan di kalangan anggota Polri dan meningkatkan efisiensi dalam mencapai tujuan organisasi,” ujarnya.
Catatan lainnya, kata Kelrey adalah mewujudkan program Kapolri dan Visi Indonesia Emas 2045. Yakni modernisasi Teknologi dan Digitalisasi Layanan: Mengimplementasikan sistem berbasis digital yang lebih efisien, termasuk penggunaan big data dan kecerdasan buatan untuk mendukung tugas kepolisian, serta deteksi dini terhadap ancaman.
Selanjutnya, pemberantasan korupsi dalam internal Polri : Memperkuat komitmen Polri dalam memberantas korupsi dengan pengawasan yang ketat dan penegakan sanksi yang tegas terhadap anggota yang terlibat dalam praktik korupsi.
“Peningkatan Profesionalisme dan Kompetensi Anggota Polri : Mengutamakan pendidikan dan pelatihan yang lebih intensif serta pembekalan pengetahuan internasional agar anggota Polri mampu menghadapi berbagai tantangan global,” jelasnya.
Dan persiapan pengamanan Pemilu 2024 yakni mempersiapkan Polri untuk menyukseskan pengamanan Pemilu serentak 2024, dengan fokus pada penguatan kapasitas internal dan koordinasi antar lembaga.
“Netralitas Polri di Pilkada Serentak harus dijunjung tinggi,” pungkasnya.
Tidak ada komentar