Kesehatan

Batuk Rejan: Penyebab, Gejala, dan Cara Mencegah Penyakit yang Rentan Menyerang Anak

60
×

Batuk Rejan: Penyebab, Gejala, dan Cara Mencegah Penyakit yang Rentan Menyerang Anak

Sebarkan artikel ini
Anak Kecil Batuk Rejan/Ilustrasi

Melanesiatimes.com – Batuk rejan, atau dikenal juga sebagai pertusis, merupakan penyakit infeksi saluran pernapasan yang disebabkan oleh bakteri Bordetella pertussis. Penyakit ini sering kali menyerang bayi dan anak-anak, namun orang dewasa juga bisa terinfeksi. Batuk rejan dapat menimbulkan gejala batuk parah yang berlangsung lama, bahkan sampai beberapa minggu.

Gejala dan Penyebab Batuk Rejan

Batuk rejan biasanya dimulai dengan gejala mirip pilek seperti hidung tersumbat, demam ringan, dan batuk ringan. Setelah beberapa hari, batuk akan semakin parah, dan bisa disertai suara “whooping” atau napas yang terdengar saat pasien menghirup udara setelah batuk.

Penyakit ini menyebar dengan cepat melalui percikan cairan dari batuk atau bersin orang yang terinfeksi. Oleh karena itu, penularannya sangat mudah terjadi di tempat-tempat ramai atau tertutup.

Cara Mencegah Batuk Rejan

Vaksinasi adalah langkah paling efektif untuk mencegah batuk rejan, terutama pada anak-anak. Vaksin DPT (difteri, pertusis, tetanus) diberikan sejak bayi dan harus diikuti dengan vaksinasi lanjutan untuk memastikan perlindungan optimal. Selain vaksin, menjaga kebersihan dan menghindari kontak dengan orang yang menunjukkan gejala batuk atau pilek juga dapat membantu mengurangi risiko infeksi.

Langkah Pengobatan Batuk Rejan

Jika sudah terinfeksi, batuk rejan bisa diobati dengan antibiotik sesuai anjuran dokter. Pengobatan ini bertujuan untuk mengurangi gejala dan mencegah penyebaran infeksi ke orang lain.

Kenali Batuk Rejan dan Lindungi Kesehatan Keluarga

Memahami batuk rejan serta upaya pencegahannya sangat penting demi kesehatan keluarga. Langkah preventif seperti vaksinasi dan menjaga kebersihan dapat mencegah penyebaran penyakit ini di lingkungan Anda.

Dengan mengetahui gejala dan cara pencegahannya, kita bisa lebih waspada dan menjaga anak-anak serta anggota keluarga lain dari penyakit yang berbahaya ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!