Melanesiatimes.com – Lentera Studi Pemuda Indonesia (LSPI) Papua Barat Daya bekerja sama dengan Sekolah Kebangsaan menggelar Sekolah Kebangsaan melalui program Tular Nalar. Giat ini dilaksanakan di sekolah Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Model Sorong, pada Sabtu (09/11/2024).
Program Tular Nalar ini, sontak mendapat respon positif dari pelajar tingkat atas, yang mana dihadiri hampir ratusan pelajar pada Aula Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Model Sorong.
Tular Nalar ini memberikan dampak positif kepada para pelajar dalam menangkal informasi-informasi hoax yang tidak memiliki sumber data yang jelas dan bagaimana cara mengahadapinya dalam momentum pemilukada tahun 2024.
Karman Tianotak, PIC Sekolah Kebangsaan mengatakan, sekolah kebangsaan ini bertujuan untuk pemilih pemula yang kebanyakan pelajar SMA/sederajat Kelas XII atau usianya di 17 tahun.
“Kegiatan ini sering kami lakukan lewat program dari Tular Nalar yang dilaksanakan di Kota maupun Kabupaten, tujuannya tetap sama untuk membekali pemilih pemula terkait dengan bahayanya informasi hoax menjelang pemilukada tahun 2024,” kata Karman.
Lebih lanjut ia mengatakan “Bagaimana menyikapi hoaks yang bberedar dan bagaimana cara agar hoax itu tidak langsung di sebarkan dengan cara saring sebelum sharing, jadi harus kita saring dulu sebelum sharing,” tambah
Metode yang digunakan dalam pelatihan ini adalah Focus Group Discussion (FGD). Setiap 10 peserta didampingi oleh 1 fasilitator untuk memaksimalkan penyampaian materi dan menumbuhkan nalar kritis.
Fasilitator yang dapat mendampingi para peserta adalah Fasilitator yang sudah memiliki sertifikasi mengikuti Training Of Trainer (TOT).
Karman Tianotak, menjelaskan bahwa pelatihan ini dirancang untuk membekali peserta dengan pengetahuan seputar pemilu, mulai dari tahapan, informasi hoax, hingga sanksi pemilu.
Pasalnya pelajar merupakan kaum intelektual muda yang menjadi penerus estafet bangsa, sehingga harus dipoles dengan hal-hal yang positif, pendidikan yang berkualitas agar tidak terjerumus dalam barisan penerus hoax.
“Kualitas pemuda hari ini akan menjadi keberhasilan pendidikan dimassa depan, sehingga kita perlu membentengi mereka dengan ilmu serta pendidikan yang berkualitas agar dapat memahami informasi yang hoax dan bukan hoax,” tutup Karman Tianotak.
Tidak ada komentar