Melanesiatimes.com – Perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) kota Masohi ke-67 digelar pada senin, (04/11/2024). Sebelumnya perayaan tersebut dimulai dengan sesi upacara di lapangan nusantara pagi harinya dan dilanjutkan ke pusat kota (area Masohi Plaza/MAPLAZ) untuk syukuran makan patita (istilah orang Maluku untuk budaya makan bersama) pukul 13.00 WIT.
“hari ini kita berkumpul untuk memperingati Hari Ulang Tahun yang ke-67 kota Masohi, sebuah momen berharga yang mengingatkan kita akan perjalanan panjang yang telah dilalui oleh kota yang kita banggakan ini,” ucap Sahubawa mengingatkan.
Beliau juga menambahkan jika “di usia ke-67 ini, kota Masohi terus berkembang sebagai kota yang tidak hanya berperan penting bagi Maluku Tengah, tetapi juga memiliki potensi sebagai Jendela Indonesia Timur,” tambahnya.
Pada perayaan HUT kota Masohi kali ini, pemerintah daerah kabupaten Maluku Tengah mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk sama-sama bergandengan tangan, gotong royong mensupport pembangunan di bumi pamahanunusa.
Hal ini kemudian dituangkan dalam tema besar HUT kota Masohi ke-67 yakni transformasi kota Masohi menuju Maluku Tengah sebagai jendela Indonesia timur mendukung pembangunan Maluku menuju Indonesia emas.
“tema ini mengandung visi besar untuk menjadikan Masohi sebgai pintu gerbang yang memperkenalkan kekayaan budaya, potensi ekonomi, serta kerukunan yang kuat dari Maluku Tengah ke wilayah timur Indonesia dan bahkan ke seluruh nusantara,” jelas Sahubawa.
Acara HUT kota Masohi selanjutnya berlanjut ke makan patita bersama masyarakat. Berbagai menu masakan dihidangkan dalam perayaan tersebut guna memastikan setiap orang yang datang ke pusat kota memperoleh makanan dan minuman khas nusantara.
Tampak seluruh instansi baik pemerintah maupun swasta ikut ambil bagian dalam budaya makan patita. Setiap orang dapat dengan bebas mencicipi hidangan yang sudah tersedia.
Sebelum syukuran makan patita berlangsung, Sahubawa meminta kepada seluruh masyarakat, ketua dan anggota DPRD kabupaten Maluku Tengah, TNI dan POLRI, para ASN, pegawai dan undangan lainnya agar selalu maknai kata Masohi yang berarti gotong royong sebagai semangat kebersamaan yang tak akan pernah dilupakan oleh semua orang dalam menjaga dan membangun kota Masohi.
“ingat Masohi, ingat gotong royong. Jaga keharmonisan dan stabilitas yang telah kita rawat bersama selama ini,” ujarnya.
“Dirgahayu kota Masohi yang ke-67, jangan jemu mendaki kalau hendak ke puncak cita,” pesan Sahubawa sembari mengajak seluruh masyarakat untuk memulai syukuran makan patita bersama. (HUAT)
Tidak ada komentar