Melanesiatimes.com – Komisi Pemilihan Umum Provinsi Papua Barat Daya kembali menggelar debat publik kedua yang dinanti-nanti antara pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur.
Acara debat publik kedua ini berlangsung di gedung Aimas Convention Center, Kabupaten Sorong, Provinsi Papua Barat Daya pada Rabu (30/10/2024).
Debat publik kedua ini menjadi panggung bagi calon pemimpin untuk memaparkan visi-misi mereka serta beradu argumen mengenai ide-ide inovatif yang diusung.
Paslon nomor urut 1, Abdul Faris Umlati dan Petrus Kashiw, tampil penuh percaya diri. Mereka tidak hanya menyampaikan rencana kerja, tetapi juga menjawab pertanyaan dari panelis dan saling berdiskusi dengan kandidat lainnya.
Pengalaman Abdul Faris Umlati dan Petrus Kasihiw sebagai Bupati du periode menjadi modal kuat saat menghadapi tantangan-tantangan yang muncul dalam debat.
Usai debat, Abdul Faris menyatakan, “Kami yakin apa yang kami sampaikan sudah teruji dan dapat dipertanggungjawabkan. Dalam hal pengelolaan anggaran, selama 10 tahun kami sudah menunjukkan kinerja yang baik,” kata AFU
Ia menggarisbawahi pentingnya akuntabilitas dalam tata kelola keuangan dan menekankan bahwa pencapaian 9 WTP selama masa kepemimpinannya adalah bukti nyata dari pengelolaan yang transparan.
Lebih lanjut, Abdul Faris menjelaskan bahwa peran Gubernur tidak hanya sekadar memimpin, tetapi juga mengkolaborasikan program-program strategis antara kabupaten, kota, dan provinsi. “Kami perlu sinergi untuk mewujudkan kemajuan bersama,” tegasnya.
Di sisi lain, Cawagub Petrus Kasihiw mengungkapkan rasa nyaman dan bahagia selama debat berlangsung. “Pengalaman kami di pemerintahan selama dua periode membuat kami mampu menjawab tantangan dengan baik,” ujarnya.
Petrus menyoroti sejumlah inovasi yang telah membawa penghargaan, termasuk prestasi dalam pengurangan malaria di Papua yang mendapat pengakuan internasional dan penghargaan dari PBB.
Dengan bangga, ia menyatakan bahwa pemerintahan yang baik dilandasi oleh birokrasi yang efisien. “Kami telah meraih WTP sebanyak 8 kali dan mendapat penghargaan atas pengelolaan kepegawaian yang baik,” sebut Pit sapaan akrabnya.
Pit juga menekankan pentingnya Indeks Pembangunan Manusia (IPM) sebagai indikator kesejahteraan masyarakat, yang diakui secara global.
“Suatu daerah berhasil atau maju, salah satu tolak ukurnya adalah Indeks Pembangunan Manusia (IPM),” tandasnya
menurut Paslon ARUS debat ini bukan hanya sekadar ajang unjuk kemampuan, tetapi juga menjadi cermin bagi masyarakat untuk melihat calon pemimpin mereka ke depan. Dengan semangat kolaborasi dan pembuktian nyata, pasangan ini (ARUS) berkomitmen untuk membawa Papua Barat Daya menuju masa depan yang lebih baik.
Tidak ada komentar