Melanesiatimes.com – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Sorong, yang terletak di Provinsi Papua Barat Daya, baru saja menyukseskan debat publik pertama calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Sorong.
Acara yang disiarkan langsung oleh TV One ini berlangsung di Jakarta pada Sabtu, 26 Oktober 2024, dan menjadi sorotan bagi masyarakat jelang pemilihan serentak yang akan dilaksanakan pada 27 November 2024.
Debat ini menampilkan empat pasangan calon yang saling beradu gagasan dan visi untuk Kota Sorong. Mereka adalah Petronela Kambuaya, S.Pd.,M.Pd- Dr. Hermanto Suaib, M.M (PAHAM), Septinus Lobat, S.H.,MPA-Anshar Karim (LOSARI), Abner Reinal Jitmau, S.Sos.,M.M- Ir. H. Muhammad Said, S.T., IPM.,M.Pd (ASMARA), dan Augustie CR Sagrim, ST- Syaiful Maliki Arief, S.Hut M.Si (G4SPUL). Masyarakat diimbau untuk memperhatikan visi, misi, serta program kerja dari masing-masing pasangan calon agar dapat membuat pilihan yang tepat.
Salah satu pasangan, Abner Jitmau dan H. Muhammad Said, memaparkan sebelas visi dan misi yang akan mereka laksanakan jika terpilih. Abner, calon Wali Kota nomor urut 3, menekankan pentingnya inovasi digital melalui program smart city, serta memberikan insentif bagi RT/RW dan jaminan kesehatan bagi warga dengan kartu Cenderawasih Sehat. Ia juga menyoroti upaya untuk mengatasi masalah stunting dan kemiskinan ekstrem di kota ini.
“Debat ini memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk menilai pemimpin yang amanah, jujur, dan mampu menjawab tantangan di Kota Sorong. Pilihlah pemimpin yang berani dan bertanggung jawab dalam melaksanakan program-programnya,” ungkap Abner dalam konferensi pers setelah debat.
Calon Wakil Wali Kota H. Muhammad Said juga menegaskan bahwa salah satu program prioritas mereka adalah pemerataan pembangunan rumah ibadah dan pengembangan wisata rohani bagi semua agama.
Dari sisi lain, Ir. Andi Maddukelleng, anggota tim koalisi ASMARA, menyatakan bahwa debat berlangsung seru dan semua pasangan calon menunjukkan performa yang luar biasa. Ia menilai pasangan nomor 3, ASMARA, tampil lebih prima dan energik.
Andi juga mengkritik keterbatasan waktu yang membuat beberapa visi dan misi tidak dapat disampaikan dengan baik. “Para kandidat seharusnya langsung menyampaikan inti visi misi mereka tanpa prolog yang menyita waktu,” tambahnya.
KPU Kota Sorong diharapkan dapat melakukan evaluasi terkait waktu yang diberikan dalam debat, agar pada debat publik berikutnya, peserta dapat lebih optimal dalam menyampaikan gagasan mereka. Masyarakat diharapkan tetap aktif mengikuti perkembangan calon pemimpin mereka dalam rangka pemilihan yang akan datang.