Melanesiatimes.com – BPJS Kesehatan terus menggalakkan program skrining riwayat kesehatan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam menjaga kesehatan tubuh. Program ini bertujuan untuk mendeteksi potensi penyakit sejak dini sehingga penanganan dapat dilakukan lebih cepat dan efektif.
Skrining riwayat kesehatan merupakan langkah yang penting untuk dilakukan sebagai tindakan preventif dalam rangka mengurangi angka kesakitan dan kematian akibat penyakit yang dapat dicegah. Hal ini disampaikan oleh kepala BPJS Kesehatan Cabang Sorong, Pupung Purnama, (23/10/2024).
Pupung menjelaskan bahwa skrining riwayat kesehatan adalah langkah awal untuk mengetahui kondisi kesehatan secara lebih mendalam melalui wawancara medis terkait riwayat kesehatan pribadi, keluarga serta faktor risiko yang ada. Program ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan menurunkan angka penderita penyakit kronis yang sering terlambat dideteksi.
“Dengan mengetahui riwayat kesehatan baik secara pribadi maupun keluarga, masyarakat bisa mengidentifikasi potensi penyakit khususnya penyakit kronis yang bisa muncul di masa depan,” ujarnya.
Pupung menambahkan dalam konteks risiko kesehatan yang dihadapi peserta, ada empat kondisi yang perlu diwaspadai. Skrining riwayat kesehatan dirancang untuk mengidentifikasi empat risiko kesehatan tersebut yang sering ditemui di masyarakat, yaitu Diabetes Mellitus, Hipertensi, Ginjal Kronik dan Jantung Koroner. Setiap kondisi ini memiliki dampak serius terhadap kesehatan jika tidak ditangani sejak dini.
“Dengan mengetahui risiko-risiko ini lebih awal, peserta dapat melakukan tindakan pencegahan yang diperlukan seperti perubahan gaya hidup, pengobatan atau program pengelolaan kesehatan untuk menjaga kondisi kesehatan mereka secara optimal,” tambah Pupung.
Lebih lanjut, Pupung menjelaskan BPJS Kesehatan telah menyediakan berbagai media untuk melakukan skrining riwayat kesehatan, diantaranya Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) yang telah bekerja sama dengan BPJS Kesehatan seperti Puskesmas, klinik dan praktik dokter mandiri untuk menjangkau masyarakat luas. Selain itu peserta juga dapat melakukan skrining riwayat kesehatan secara mandiri melalui kanal layanan digital seperti Aplikasi Mobile JKN serta melalui laman khusus https://webskrining.bpjs-kesehatan.go.id/skrining/index.html.
Setelah melakukan skrining peserta dapat langsung melihat hasilnya, dimana jika hasil skrining menunjukkan diagnosa rendah, peserta hanya perlu menjaga pola hidup sehat. Namun, jika diagnosa menunjukkan risiko sedang, peserta harus mendapatkan perawatan lebih lanjut di FKTP untuk mendeteksi risiko penyakit lebih mendalam. Selanjutnya jika hasil pemeriksaan di FKTP menunjukkan nilai lebih dari normal, peserta dianjurkan untuk mengikuti Program Pengelolaan Penyakit Kronis (PROLANIS) untuk penanganan yang lebih terintegrasi.
“Skrining ini tidak hanya terbatas pada peserta yang memiliki keluhan medis, tetapi juga untuk masyarakat yang sehat sebagai langkah pencegahan. Untuk itu kami menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk lebih proaktif dalam menjaga kesehatan salah satunya dengan melakukan skrining setahun sekali serta menerapkan pola hidup sehat sejak dini,” jelas Pupung.
Pada kesempatan yang terpisah, seorang peserta JKN, Julio Yonathan (34) yang telah melakukan skrining riwayat kesehatan melalui laman khusus dari BPJS Kesehatan. Setelah melakukan pemeriksaan, ia menyadari betapa pentingnya untuk mengetahui riwayat kesehatan dan potensi penyakit yang mungkin akan ia hadapi di masa mendatang. Skrining ini memberikan gambaran tentang kesehatan serta membantu mengidentifikasi kebiasaan dan risiko yang perlu diperhatikan.
“Saya adalah orang yang suka minum kopi dan terkadang kurang menerapkan pola hidup sehat. Dengan adanya pemeriksaan mandiri seperti ini, saya bisa lebih sadar akan kesehatan saya. Skrining riwayat kesehatan membuat saya lebih waspada terhadap kebiasaan yang mungkin berisiko,” cerita Julio.
Julio juga menceritakan proses skrining yang dilakukannya sangat mudah, ia hanya perlu mengakses laman yang ada dan semua informasi yang dibutuhkan sudah tersedia. Ini membuat ia merasa bahwa menjaga kesehatan tidak perlu rumit dan bisa dilakukan kapan saja dan di mana saja. Keterbukaan informasi dan kemudahan akses ini sangat membantunya dalam menjaga kesehatan.
“Saya mengajak seluruh masyarakat di luar sana untuk lebih sadar akan kesehatan. Jangan tunggu sampai sakit, kita bisa cegah dari sekarang dengan lebih banyak berolahraga dan melakukan skrining di mana dan kapan saja. Program ini sangat bermanfaat dan saya harap lebih banyak orang mau berpartisipasi,” ungkap Julio.