Melanesiatimes.com,- Laurentius Herkulen Maturbongs (Promovendus), Ketua Program Studi Agribisnis STIPER Santo Thomas Aquinas Jayapura yang juga Ketua Kerukunan Keluarga Kei (KK Kei) Kabupaten Jayapura, berhasil mempertahankan disertasi program doktoralnya di hadapan Tim Ahli Promosi Doktor Ilmu Ekonomi Universitas Cenderawasih (UNCEN) Papua, Selasa, (22/10/2024) di Hotel Horizon Kotaraja.
Hadir sebagai Tim Ahli Promosi Doktor antara lain: Promotor: Prof. Dr. H. Hasan Basri Umar, M.S, Ko-Promotor, Dr. Hans Z. Kaiwai, S.E., M.Sc.Agr, dan Ko-Promotor, Dr. Risky Novan Ngutra, S.E., M.Si. Sementara Tim Dosen Penguji terdiri dari: Prof. Dr. Mesak Iek, S.E., M. Si, Prof. Julius Ary Mollet, S.E., MBA., MTDev., Ph.D, Dr. Holomoan Hutajulu, S.E., M.Si, Dr. Yunus Pajanjan Paulangan, S.Kel, M.Si.
Dalam pemaparan materi Disertasinya, Promovendus menegaskan bahwa pangan merupakan kebutuhan dasar manusia yang paling utama dan pemenuhannya merupakan bagian dari hak asasi manusia yang dijamin dalam UUD 1945 sebagai komponen dasar untuk mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas. Karena itu, negara berkewajiban mewujudkan ketersediaan, keterjangkauan, dan pemenuhan konsumsi Pangan yang cukup, aman, bermutu, dan bergizi seimbang, baik pada tingkat nasional maupun daerah hingga perorangan secara merata di seluruh Negara Kesatuan Republik Indonesia sepanjang waktu dengan memanfaatkan sumber daya, kelembagaan, dan budaya lokal.
Menurutnya alasan memilih Kabupaten Jayapura sebagai locus penelitian karena daerah ini memiliki tingkat kerentanan terhadap kerawanan pangan lebih rendah atau cenderung memiliki ketahanan pangan, dan Distrik Nimbokrang sebagai daerah yang cenderung rendah kerentanan terhadap ketahanan pangan rumah tangga petani.
Judul disertasinya, “Analisis Ketahanan Pangan Rumah Tangga Petani di Distrik Nimbokrang, Kabupaten Jayapura”, mengangkat isu yang sangat relevan dengan situasi pangan di Indonesia, terutama dalam konteks masyarakat adat dan petani lokal di Papua.
Dalam penelitiannya, Promovendus secara mendalam mengeksplorasi bagaimana para petani di Distrik Nimbokrang menghadapi tantangan ketahanan pangan di tengah perubahan iklim, dinamika ekonomi lokal, serta kebijakan pemerintah. Disertasi ini menggunakan pendekatan multidisipliner yang menggabungkan ilmu pertanian, ekonomi, dan sosiologi, memberikan wawasan baru tentang cara rumah tangga petani mengelola sumber daya alam untuk memastikan ketersediaan, akses pangan dan pemanfaatan pangan.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif, cut off point pangsa pengeluaran pangan dan regresi logistik dan menemukan bahwa berdasarkan hasil analisis regresi logistik, faktor-faktor yang mempengaruhi kondisi ketahanan pangan rumah tangga petani di Distrik Nimbokrang Kabupaten Jayapura antara lain seperti harga beras, ubi kayu, harga ubi jalar, harga sagu, harga telur, jumlah anggota keluarga, lama perempuan sekolah, jarak fasilitas kesehatan, akses rumah tangga terhadap listrik, akses rumah tangga terhadap air bersih dan kejadian bencana.

Namun dari berbagai variabel independen ini diketahui bahwa harga ubi kayu dan harga sagu berpengaruh secara signifikan terhadap tingkat ketahanan pangan rumah tangga di distrik tersebut.
Selain itu, peran komunitas lokal dan adat dalam menjaga sistem pangan berkelanjutan juga menjadi salah satu temuan penting yang dapat menjadi rujukan bagi pengembangan kebijakan daerah dan nasional.
Sebagai seorang promovendus, Laurentius memiliki komitmen kuat untuk terus berkontribusi pada pengembangan masyarakat melalui penelitian dan program yang mendukung ketahanan pangan lokal. Beliau tidak hanya aktif sebagai Dosen Tetap di Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian (STIPER) Sto. Thomas Aquinas Sentani, tetapi juga aktif dalam berbagai organisasi sosial (sebagai Ketua KK Kei Kabupaten Jayapura, Wakil Ketua IKEMAL Kabupaten Jayapura, Anggota Badan Pengurus Yayasan Putri Kerahiman Papua, Anggota Badan Pengawas YAPUKEPA, serta memiliki pengalaman panjang di bidang kajian pemberdayaan masyarakat lokal Provinsi Papua.
Dengan disertasi ini, Promovendus tidak hanya menambah wawasan akademik tentang ketahanan pangan, tetapi juga menawarkan rekomendasi praktis yang dapat diterapkan untuk meningkatkan kesejahteraan petani dan keberlanjutan sistem pangan di Distrik Nimbokrang Kabupaten Jayapura secara khusus dan secara umum di Provinsi Papua.
Atas pencapaian ini, Sekretaris Umum KK Kei Provinsi Papua, Bob Rahael, SE mengucapkan kebanggaan dan proficiatnya kepada Laurentius Herkulen Maturbongs yang hari ini telah meraih gelar Doktornya.
Menurut Bob, pencapaian gelar Doktor oleh Ketua KK Kei Kabupaten Jayapura ini merupakan suatu kebanggaan dan kebahagiaan yang juga dirasakan oleh masyarakat Kei baik di Kabupaten Jayapura tetapi juga di Provinsi Papua.
“Ini akan memberikan spirit, semangat kepada anak-anak muda MASKEI, yang memiliki usia, kesempatan, dan peluang untuk meningkatkan pendidikan, meningkatkan kualitas, dan pengembangan diri. Khusus untuk orang Kei sendiri, harus mampu bersaing dalam berbagai macam level kompetitif, dan berkontribusi positif bagi masyarakat Kei tetapi juga masyarakat pada umumnya di Tanah Papua. Saya berharap dengan adanya pencapaian hari ini, akan tumbuh “Laurens-Laurens” muda yang baru. Kita tidak stagnan begitu saja, tapi harus terus berjuang, bersaing menjadi manusia yang berguna bagi negara dan masyarakat di masa depan. Meskipun kita sedikit, namun harus berkualitas dan bisa berkontribusi bagi kemajuan masyarakat Papua,” ungkap Bob, optimis.
Senada dengan itu, Ketua Yayasan Pegunungan Bintang, Jeffry de Fretes, S. Kom., M.M, sangat bangga dan bersyukur karena salah satu Dosen Tetap Yayasannya, telah meraih gelar doktor. Karena itu dirinya berharap agar dengan adanya pencapaian ini menjadi barometer, sebagai boster untuk para dosen yang lain sehingga lebih giat dalam mengembangan diri.
“Saya sebagai Ketua Yayasan Pegunungan Bintang, sangat beryukur karena kami punya salah satu dosen yayasan yang menjadi doktor. Dan, hari ini Pak Laurens punya cita-cita untuk menjadi doktor tercapai. Ini bukan titik. Ini baru koma, karena masih ada guru besar di depan mata sedang menunggu dan saya dorong terus supaya teman-teman di lingkungan STIPER ini seperti pak Laurens.
Pak Laurens ini merupakan salah satu Dosen Tetap Yayasan yang punya gelar doktor di lingkungan kami. Saya harap ini menjadi barometer, sebagai boster untuk teman-teman dosen yang lain supaya juga giat. Dari Yayasan, kami terus mendorong supaya teman-teman dosen yang lain harus maju, bertumbuh dan berkembang di lingkungan STIPER St. Thomas Aquinas,” tutup Jeffry penuh senyuman.
Ikut hadir dalam Promosi Doktor ini antara keluarga, perwakilan KK Kei, Perwakilan Umat Kombas, Pemerintah Daerah, dan Akademisi lainnya. (DNS).