Melanesiatimes.com – Inisiator Gerakan Nurani Kebangsaan (GNK) Habib Syakur Ali Mahdi Al Hamid mendesak kepada Prabowo Subianto untuk memeriksa kembali moralitas Yandri Susanto sebagai Menteri Desa dan Daerah Tertinggal.
Hal ini disampaikan pasca munculnya undangan dengan kop surat Kementerian Desa dan Daerah Tertinggal lengkap dengan tanda tangan Yandri sebagai Menteri. Di mana undangan tersebut ditujukan kepada Kepala Desa, Sekretaris Desa, Ketua RT, RW, hingga pengurus PKK hingga Posyandu di Kabupaten Serang, Banten.
“Saya kita ini bencana awal pemerintahan Pak Prabowo yang salah menempatkan orang. Ini moralitas dan etika jabatan yang dilanggar, padahal baru saja sehari disumpah,” kata Habib Syakur saat dihubungi Holopis.com, Selasa (22/10).
Menurutnya, apa yang dilakukan Yandi sangat tidak etis dan mencederai pemerintahan Prabowo Subianto. Sehingga ia menilai seharusnya Presiden memanggil Yandri untuk ditertibkan lagi.
“Kalau tidak bisa tertib ya buang saja. Masih banyak orang lebih berintegritas, menjaga marwah kementerian, menjaga nama baik Presiden dan menjaga nama baik negara,” ujarnya.
Terlebih, Habib Syakur menilai tak ada rasa bersalah dan menyesal apalagi permintaan maaf dari Yandri terkait dengan hal itu. Hal ini menurutnya bisa menjadi sebuah watak tersendiri yang ditunjukkan bagaimana keaslian pribadi politisi PAN (Partai Amanat Nasional) itu.
“Kalau salah tidak mengakui salah, tidak minta maaf. Saya kira ini bisa jadi watak culas. Saya duga ini watak yang sebenarnya dari dia. Maka tampaknya Pak Prabowo perlu mengevaluasi, mumpung masih beberapa hari menjabat,” tegasnya.
Lebih lanjut, saat ditanya apakah keberadaan Yandri di Kabinet Merah Putih kesalahan Prabowo, ia menolaknya. Menurut Habib Syakur, keberadaan Yandri bukan serta merta bisa dijadikan untuk menyalahkan Prabowo sebagai Presiden, akan tetapi murni kesalahan PAN yang menyodorkan nama yang salah.
Sebab kata dia, keberadaan para menteri dari partai politik sebenarnya adalah hasil rekomendasi partai masing-masing, termasuk Yandri yang notabane adalah politisi dari PAN.
“Tidak dong, tidak bisa kita salahkan Pak Prabowo. Dia kan rekomendasi partai, ya artinya yang salah partai, kenapa sodorkan nama dia. Kalau Yandri ternyata tidak berintegritas, yang salah partainya. Partai bisa sodorkan kembali nama lain yang lebih tepat, kan gitu,” pungkasnya.