Lambert Jitmau Vs Bernard Sagrim, Saling Serang Sesama Internal Golkar

Melanesiatimes.com – Ketua DPD Partai Golkar Provinsi Papua Barat Daya, Lambert Jitmau mempertanyakan kapasitas Bernard Sagrim,  yang menyarankannya untuk diam atau mendukung pencalonan Sagrim.

Bacaan Lainnya

Menanggapi pernyataan Bernard Sagrim, Lambert Jitmau menilai Bernard Sagrim bukan siapa-siapa.

“Ia hanyalah mantan pengurus DPD Golkar yang kini menjadi komisioner. Saya tetap menjadi Ketua DPD Golkar Provinsi Papua Barat Daya sampai Munas dan Musda berikutnya,” tegas Jitmau kepada awak media di Sorong, Senin,14 Oktober 2024.

Lambert menegaskan bahwa dirinya dipercaya oleh Airlangga Hartarto untuk memimpin DPD Partai Golkar di dua provinsi, suatu hal yang belum pernah terjadi sebelumnya di Indonesia.

“Jadi, saya harus diam dan ikut dia? Memangnya dia siapa? Apa kapasitasnya? Dan dia punya apa?” tambah Lambert dengan nada tinggi.

Ia juga mengatakan bahwa, ini adalah penghargaan yang luar biasa, mengingat usia Golkar sudah hampir 60 tahun dan Airlangga sangat percaya kepada saya, dan kepercayaan itu saya buktikan dengan prestasi di Provinsi Papua Barat Daya.

Ia menjelaskan, sejak memimpin Golkar di Kota Sorong, ia berhasil meraih 8 kursi DPRD selama dua periode berturut-turut. Kini, di Provinsi Papua Barat Daya yang baru terbentuk, Golkar kembali meraih 8 kursi di bawah kepemimpinannya.

“Saya sudah mendapatkan rekomendasi langsung dari Airlangga Hartarto pada bulan Juni lalu. Sementara itu, orang yang mendapat rekomendasi dari Bernard Sagrim bukanlah siapa-siapa dan tidak dikenal di tubuh Partai Golkar,” tegas Jitmau.

Lambert menduga ada sesuatu di balik rekomendasi yang diberikan kepada orang yang didukung Bernard Sagrim.

“Saya tidak mendapatkan sesuatu secara gratis, dan saya bisa menelusuri kejanggalan ini. Hati-hati, saya bisa menggugat!” ancamnya.

Ia menambahkan, senior-senior Golkar di pusat, seperti Akbar Tanjung dan Agung Laksono, harus cermat dalam memberikan kepercayaan.

“Pemimpin Golkar haruslah orang yang betul-betul memahami organisasi agar mampu mengambil keputusan yang tepat. Saya sendiri pernah mendapatkan rekomendasi dari Akbar Tanjung sebanyak dua kali. Jangan biarkan Golkar ambruk di Tanah Papua!” tutupnya.

Pos terkait