Melanesiatimes.com – Menjelang Pilkada serentak tahun 2024, di kabupaten Sorong Selatan, dinamika politik di wilayah tersebut semakin memanas. Sebagai Ketua Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Komisariat Sorong Selatan Cabang Sorong menyatakan sikap tegas menolak politik identitas yang dianggap dapat merusak persatuan bangsa.
Dalam beberapa pekan terakhir, muncul fenomena di mana para politisi dan tim sukses menggunakan isu-isu primordial serta identitas untuk meraih dukungan masyarakat.
Mahmud Seknun, Ketua HMI Komisariat Sorong Selatan Cabang Sorong, mengingatkan kepada semua pihak bahwa langkah ini adalah bibit perpecahan yang harus diwaspadai.
“Kita harus waspada, jangan karena kepentingan politik masyarakat menjadi korban dan terpecah bela,” pungkasnya.
Ia menekankan bahwa setiap calon berhak maju dalam kontestasi Pilkada, selama memenuhi ketentuan yang berlaku, dan masyarakat bebas memilih calon siapa yang diinginkan. Mahmud seknun juga mengingatkan umat agar tidak terprovokasi oleh isu-isu politik identitas yang dapat memecah belah.
“Untuk semua masyarakat, terutama umat Islam, jangan terprovokasi dengan isu-isu politik identitas, sebab politik identitas adalah bibit perpecahan, pasalnya Islam ssendiri merupakan anti perpecahan,” ucap Mahmud.
Ia berharap Pilkada serentak yang nantinya akan dilaksanakan dikabupaten Sorong Selatan dapat berlangsung damai, jujur, adil, dan demokratis tanpa adanya eksploitasi identitas yang ddapat memecah bela persatuan asyarakat.
Mahmud Seknun juga mmengajak kepada semua elemen masyarakat agar bersama-sama menjaga persatuan dan kesatuan demi masa depan kabupaten Sorong Selatan yang lebih baik.
“Mari sama-sama kita jaga persatuan dan kesatuan ditanah ini, kita ciptakan kondisi aman dan damai dalam menyambut pesta rakyat, yang akan dilaksanakan pada tanggal 27 November mendatang. Yakin Usaha Sampai,”tuutup Ketua Komisariat Sorong Selatan Mahmud Seknun.