Melanesiatimes.com – Calon wakil gubernur Papua Barat Daya, Petrus Kasihiw menemui sahabat Ismawati di Distrik Mayamuk, Kabupaten Sorong, Papua Barat Daya, Jumat (4/10/24).
Sahabat Ismawati sendiri merupakan pendukung dan simpatisan anggota DPR Kabupaten Sorong asal Partai Nasdem, Ismawati.
Dalam sambutannya, Ismawati mengatakan bahwa karena keterbatasan aturan maka pertemuan kampanye dialogis bersama Wagub Papua Barat Daya hanya beberapa yang hadir. Namun Ia meyakinkan bahwa ribuan pendukung sahabat Ismawati 100 persen siap mendukung dan memenangkan Paslon Abdul Faris Umlati – Petrus Kasihiw (ARUS) dan siap turun saat Kampanye Akbar di Alun-alun Aimas 11 November mendatang.
“Saya mau mengingatkan ke Kakak-kakak semua sahabat Ismawati minimal kita amankan dulu suara di keluarga kita, kemudian dari keluarga kita ke keluarga lainnya, ke ipar, mertua, habis itu tetangga kita. Jangan lupa kita perkenalkan calon kita ARUS. ARUS nomor 1, nomor berapa?,” tanya Ismawati disambut teriakan Satu oleh sahabat Ismawati.
Sementara itu dalam kesempatan tersebut, Petrus Kasihiw yang datang didampingi Isterinya, Priska Pricillia memperkenalkan dirinya kepada ratusan sahabat Ismawati.
“Perkenalkan Saya mantan Bupati Bintuni 2 periode. Saya sudah mengundurkan diri sebagai Bupati dan sekarang warga masyarakat seperti biasa. Perkenalkan isteri Saya, asli wong Jowo dari Wonogiri anak Trans di Oransbari Manokwari Selatan. Anak Saya 4 orang, 3 laki-laki dan 1 perempuan serta 1 cucu. Anak pertama Saya laki-laki sudah menikah, yang kedua dan perempuan satu-satunya jadi kepala kampung di Oransbari, yang ketiga baru lulus CPNS di Bintuni dan yang keempat SMA Taruna di Bali mau jadi tentara dia,”ungkap Petrus.
Mantan Kepala Bapeda Kabupaten Tambrauw ini mengaku memiliki komitmen membangun Papua Barat Daya bersama Abdul Faris Umlati.
“Kami berdua terbukti nyata dua periode bangun Bintuni dan Raja Ampat. Kalau ada yang bicara miring-miring, itu cuma beberapa saja. Kalau negatif tidak mungkin dua periode. Kalau ada yang bilang bahwa AFU mau mengislamkan Papua Barat Daya, Hoax itu tidak betul. Buktinya, di Raja Ampat sana, dia ada bangun gereja besar mirip penyu dan gereja lain di kampung-kampung. Begitu juga dengan Saya, saya Nasrani tapi bangun masjid di Bintuni.
Itu karena pemerintah berdiri diatas semua golongan agama, suku dan kepentingan pribadi. Papua Barat Daya ini milik semua kalangan, miniatur Indonesia,” urai Piet, sapaan akrabnya.
Ia menegaskan bahwa semua program yang baik-baik di Raja Ampat dan Bintuni akan dibawa ke provinsi Papua Barat Daya.
Misalnya program bantuan keagamaan, semua agama memiliki hak yang sama untuk beribadah dan menjalankan ibadah di rumah-rumah ibadah yang layak, aman dan nyaman.
Kedua pembangunan manusia bukan saja jasmani, tapi juga mental dan rohani.
“Kami akan urus warga Papua Barat Daya dari lahir sampai matinya,” tegas Piet.
“Selain itu, ada bantuan UMKM ke Mama-Mama dorang, nanti tiap bulan kalau ada uang 5 juta masuk itu jangan buat belanja. Jangan ambil semuanya. Tapi buat jualan kah, putar uang modal usaha itu supaya berkembang. Kalau bagus perputarannya, modalnya akan bertambah,”imbuh Piet.
Ia meyakinkan pendukungnya bahwa tidak akan salah memilih ARUS, karena ARUS pasti akan menang.
