Politik

Gadaikan Adat Karena Politik, Syahril Pertanyakan Kapasitas Yulianus Tebu

465
×

Gadaikan Adat Karena Politik, Syahril Pertanyakan Kapasitas Yulianus Tebu

Sebarkan artikel ini

Melanesiatimes.com – Ketua pemuda suku Maya Raja Ampat, Syahril Wainsaf mempertanyakan kapasitas Yulianus Tebu yang menyatakan dirinya diberikan mandat dari Lembaga Masyarakat Adat (LMA) suku Maya saat memberikan pernyataan kepada media di halaman kantor KPU Papua Barat Daya, Selasa (17/9/2024).

“Seperti kehadirannya dalam verifikasi faktual MRP Papua Barat Daya. Apa kapasitas beliau? Sekarang beliau hadir di KPU Provinsi Papua Barat Daya, melakukan sumpah adat, kapasitasnya apa? Mengatasnamakan LMA?” ujar Syahril Wainsaf.

Syahril menyebutkan bahwa Yulianus Tebu sama sekali tidak memiliki pendirian dan jati diri yang tetap. Dimana kata Syahril, lewat video milik Yulianus Tebu yang viral di media sosial menyatakan bahwa dirinya mendukung AFU sebagai anak adat matrinial dari marga Sanoy di Kabare.

“Yulianus Tebu lewat videonya yang viral di media sosial, disitu dia memberikan pengakuan sekaligus mendukung AFU sebagai anak adat matrinial dari marga Sanoy, trus sekarang dia membuat pernyataan yang berbeda saat aksi di kantor KPU, Yulianus Tebu perlu dipertanyakan,” ujar Syahril Wainsaf.

Ia pun menambahkan bahwa dirinya merasa bingung dan menilai situasi ini sebagai hal yang aneh. Syahril meminta secara tegas kepada Dewan Adat Kabupaten Raja Ampat dan LMA Kabupaten Raja Ampat untuk bertindak, mengingat Yulianus Tebu tidak mewakili Suku Besar Maya.

“Orang ini harus bertanggung jawab atas nama lembaga yang dia bawa karena dia tidak mewakili kami,” tegasnya.

Dikatakannya, pada Selasa siang puluhan orang yang mengatasnamakan masyarakat suku Ambel Raja Ampat mendatangi kantor KPU PBD untuk menggelar prosesi adat. Menurut Wainsaf, hal tersebut seperti pesan sponsor yang dilakukan Yulianus Tebu dan rombongannya.

“Sekarang beliau ke KPU PBD, melakukan sumpah adat, kapasitas beliau apa?, mengatasnamakan LMA? saya minta dengan tegas kepada dewan adat dan LMA Kabupaten Raja Ampat, agar orang ini harus bertanggung jawab atas nama lembaga yang dia bawah, karena dia tidak mewakili kami, selaku suku besar Maya,” tegas Syahril Wainsaf.

Ia pun menyampaikan bahwa, apa yang dilakukan oleh Yulianus Tebu bersama dengan orang-orang yang mengatasnamakan suku Ambel Raja Ampat adalah kepentingan politik.

“Saya ingatkan lagi pada Yulianus Tebu bahwa cuma karena kepentingan politik pak Yulianus Tebu mengadaikan adat kami suku Maya dan mengadaikan adat dan suku kami,” imbuhnya

Syahril mengingatkan bahwa Yulianus Tebu tidak memiliki hak dan kewenangan untuk berbicara mengenai LMA karena ia bukan bagian dari lembaga tersebut. “Saya tidak tahu kapasitas beliau apa,” ujar Syahril.

Ia juga menekankan bahwa kepentingan politik tidak boleh menggadaikan adat dan suku Maya, sesuatu yang menurutnya telah dilakukan oleh Yulianus Tebu.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!