Melanesiatimes.com – Deputi Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kemenparekraf Republik Indonesia, Hariyanto meninjau langsung salah satu lokasi Desa Wisata terbaik di Indonesia, pada Sabtu (14/05/2024).
Kedatangan Deputi itu di sambut oleh Dispora Parekraf Provinsi Papua Barat Daya, di dampingi Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata di bandara Deo Sorong.
Usai tiba di bandara Hariyanto bersama rombongan langsung menuju Kampung Malasigi, Kabupaten Sorong yang merupakan salah satu Desa Wisata terbaik tahun 2024 dalam ajang Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI).
Setelah melewati perjalanan panjang melewati gunung dan lembah, rombongan pun tiba di kampung Malasigi dengan durasi waktu kurang 2 jam perjalanan.
Dalam keterangannya Hariyanto menyampaikan, “kami beserta rombongan mewakili bapak Sandiaga Salahudin Uno, senang sekali mendapatkan kesempatan menginjak tanah Papua kembali dan kali ini adalah visitasi Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) tahun 2024 yang ke 42 yakni Desa Malasigi Kabupaten Sorong, ” jelas Hariyanto.
Memasuki Desa Wisata Malasigi, Hariyanto dan rombongan disambut oleh Masyarakat Kampung Malasigi dengan pengkalungan Kain Timur dam pemasangan mahkota adat moi serta diringi tarian adat Papua.
Hariyanto juga di dampingi mitra, Kepala Dinas Pemuda, olahraga dan Pariwisata Kabupaten Sorong, Pertamina Kabupaten, Kementrian KLHK serta NJO.
Rombongan Deputi ini juga merasakan sensasi alam desa Malasigi, mencicipi makan khas Papua serta melakukan penanaman pohon Matoa di seputaran Desa wisata Malasigi.
Pelaksanaan kunjungan desa wisata hingga malam hari, sekaligus penyerahan plakat kepada Kepala Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Sorong oleh Hariyanto dan pemberian prasasti Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) tahun 2024.
Diketahui bahwa Desa Wisata yang berkontestasi seraya mendaftarkan diri dalam ajang Anugerah Desa Wisata Indonesia sebanyak 6.016 Desa Wisata dan Malasigi merupakan Desa Wisata terbaik ke 42 terbaik dari 50 Desa Wisata yang masuk dalam kontestasi tersebut.
Pariwisata harus berbasis komunitas Masyarakat, karena masyarakat yang memiliki dan merasakan kebermanfaatannya, serta masyarakat harus merasakan kesejahteraannya,” ucap Hariyanto.
Lebih lanjutkan ia mengungkapkan, “Pariwisata ini semata-mata bukan ekonomi, semata-mata bukan uang, kendati adanya di hati, adanya dirasa bahagia, mama-mama, Bapak bapak, kakak, dan Ade-ade yang merasa bahagia, merasa senang, itulah esensi dari membangun keparisiwisataan, membangun kebersamaan dan membangun persatuan antara anak bangsa, tutup Hariyanto.
Tidak ada komentar