Papua Barat Daya Akan Menjadi Pariwisata Nasional Berbasis Data

waktu baca 2 menit
Jumat, 23 Agu 2024 01:04 0 11 Dirsan Matdoan

Melanesiatimes.com – Dinas Pemuda Olahraga, Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Dispora Parekraf) Provinsi Papua Barat Daya, melakukan workshop dalam rangka mendukung Pariwisata berkelanjutan, yang dilaksanakan di Swsibell Hotel, pada Kamis (22/08/2024).

Dalam sambutannya Ketua Panitia Irman Murafer mengatakan, kegiatan ini bertujuan memberikan informasi terkait perkembangan aspek Pariwisata dan Ekonomi Kreatif daerah. Sebagai tools penyampaian kebutuhan pembangunan pariwisata daerah.

Giat ini juga lakukan untuk bagaimana dapat mengukur tingkat daya asing pariwisata daerah sesuai indikator kapasitas destinasi, Indikator Word Economic Forum, indikator TTCI dan indikator pariwisata berkelanjutan.

Hal ini tidak terlepas dari referensi dalam perencanaan program dan anggaran pengembangan pariwisata, antara pusat dan daerah serta lintas sektor agar dapat terjalin koordinasi dan kolaborasi bersama antar pusat dan daerah.

Giat ini dilakukan atas kerjasama antara Dispora Parekraf Provinsi Papua Barat Daya dan Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, yang menghadirkan peserta workshop sebanyak 40 orang, terdiri dari Basarnas, imigrasi, perhubungan, bandara Deo, perindakop, dinas kebakan, satpol PP dan Dinas Parekraf Kabupaten/Kota Se-Provinsi Papua Barat Daya.

Dalam keterangannya Irman Murafer menyampaikan “kegiatan ini akan ditargetkan menjadi sistem pariwisata tingkat Nasional, dimana akan memuat seluruh data pariwisata yang ada di Provinsi Papua Barat Daya, sehingga muda untuk diakses oleh seluruh mitra pariwisata, pelaku industri dan wisatawan lokal maupun internasional, ” jelas Irman.

Usai kegiatan ini, Dispora Parekraf akan mengutus 6 orang untuk melakukan pengambilan data primer dan sekunder pada instansi – instansi terkait serta para pelaku wisata terhadap jumlah pengunjung.

Irman berharap Provinsi Papua Barat Daya menjadi salah satu contoh destinasi dari sisi pariwisata nasional berbasis data yang dapat digunakan oleh seluruh sthakeholder pariwisata, pelaku wisata serta mitra pariwisata dari daerah sampai ke pusat.

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

"Semua orang ingin dihargai, tapi banyak yang lupa untuk menghargai orang lain dulu." Hormat itu saling memberi, bukan cuma diminta.

"Orang bilang waktu adalah uang, tapi banyak yang menghabiskannya untuk hal sia-sia." Hargai waktumu, karena tidak ada toko yang menjual waktu tambahan.

"Kalau sibuk hitung rezeki orang, kapan sempat hitung bersyukur sendiri?" Rumput tetangga selalu hijau, tapi siapa tahu tanahnya beracun.

“Cinta yang dipenuhi alasan hanya bertahan sampai alasan itu hilang." Cinta yang sejati bertahan tanpa perlu dicari alasannya!.

"Orang suka menilai kebahagiaan dari luar, tapi lupa bahwa senyuman juga bisa dibuat-buat." Jangan iri pada apa yang terlihat, karena yang tak terlihat sering kali lebih nyata.

"Cinta yang dipenuhi alasan hanya bertahan sampai alasan itu hilang."Cinta yang sejati bertahan tanpa perlu dicari alasannya!

"Katanya teman sejati, tapi sinyalnya hilang pas kita butuh." Teman yang baik itu hadir, bukan cuma saat senang.

"Dia yang paling sibuk mengomentari, biasanya yang paling sedikit kontribusi" Pembenci akan terus bicara, meski kebaikanmu lebih nyaring dari suara mereka.

LAINNYA