Melanesiatimes.com – Pelanggan PLN mengeluhkan masalah tagihan pembayaran lampu yang tidak stabil dan tidak biasanya, pasalnya, meskipun sudah di kurangi pemakian namun, pembayaran tidak berubah. Selasa (20/08/2024).
Saat ditemui di rumahnya Abdul Manaf menyampaikan pada Media ini bahwa, pembayaran tagihan lampu yang di lakukannya rutin itu di angka 1.392.806, namun ketika bebannya di kurangi dengan cara menghemat pemakaian, toh pembayarannya pu masih tetap sama.
“Saya ini kurang lebih 2 sampai 3 bulan terakhir, saya sudah berhemat sekali bahkan di bulan kemarin mereka sudah datang mengeluarkan limit yang lama dan sudah di ganti limit baru oleh petugas PLN dan sudah normal terhadap itu, tapi kenyataannya sampai hari ini tagihan itu masih tetap diangka yang sama,” kata Manaf.
Menurutnya kalau memang betul ada yang dimaksudkan dengan kelebihan beban atau kelebihan daya yang harus dibayar, semestinya ada rinciannya, sehingga pelanggan itu tau, bahwa ternyata dibulan ini pemakaiannya sekian dan kelebihannya sekian untuk dibayarkan, tapi kenyataannya tidak di sampaikan, kita hanya diberikan tagihan dan membayar.
Ia juga mengatakan, meskipun kita pelanggan di berikan beban atau kelebihan, seharusnya dibulan yang sama kita bayar beban itu, bukan kita di suruh cicil tiap bulan.
“Seumur hidup saya baru dengar cicilan di PLN, seakan-akan kita ada pinjaman saja,” ujarnya
Beliau menuntut transparansi dari pihak PLN kepada masyarakat, kalau ada beban atau kelabihan pemakaian kwh, harus di jelaskan kepada pelanggan, bukan disuruh cicil beban tiap bulan.
“Saya sudah hemat sekali, sampai AC dan lampu pun kadang-kadang baru nyala, tapi kok pembayarannya masih ada diangka yang sama, secara logis, ketika pemakaiannya berkurang maka secara otomatis berpengaruh pada pembayarannya,” pungkas Manaf.
Manaf mengakui bahwa dirinya tidak pernah diberikan rincian pemakaian kwh, cuma di suruh bayar sekian tiap bulan, selain itu tagihan yang biasanya muncul ditanggal 5, namun tiba-tiba muncul ditanggal 20an dibulan ini.
“Saya menduga ini bukan kerja betulan, kerja mencari-cari sampingan dan seterusnya, ” duganya.
Manaf berharap sistem dan manajemen seperti ini harus dirubah dan disosialisasikan kepada masyarakat, karena banyak masyarakat yang belum mengerti sistem yang saat ini di lakukan, serta kurang ada transparansi dari pihak PLN dalam memberikan informasi kepada masyarakat.
Ia juga berharap kalau ada bau-bau tidak sedap di dalam, pihak kepolisian, kejaksaan maupun KPK harus turun melakukan investigasi, sehingga barang ini harus terbuka dan jelas.
Tidak ada komentar