KPU Malteng: Pleno DPS Di 18 Kecamatan Capai Angka 303.970 Pemilih

Melanesiatimes.com – Pleno KPU maluku tengah yang digelar pada minggu, (11/08/2024) pukul 14.00 WIT menyajikan data baru hasil rekapitulasi sementara untuk masyarakat pemilih yang akan memberikan hak suara pada pilkada maluku tengah november mendatang.

Bacaan Lainnya

Pemilihan kepala daerah bupati dan wakil bupati serta gubernur dan wakil gubernur yang akan berlangsung dalam waktu dekat membutuhkan persiapan yang maksimal terutama pada persoalan pendataan jumlah pemilih.

Dari informasi yang dihimpun oleh redaksi melanesia times, diketahui bahwa maluku tengah sendiri telah sampai pada rekapitulasi dan penetapan daftar pemilih sementara (DPS) yang diselesaikan pada pleno di ruang rapat KPU malteng.

Komisioner KPU malteng Harol Y Pattiasina yang ditemui di lokasi menjelaskan “kami sudah menyelesaikan hasil rekapitulasi dan penetapan pada pleno KPU dengan rincian 18 kecamatan, 191 desa dan 694 TPS,” kata Harol.

Harol juga menambahkan, “sementara itu jumlah pemilih sendiri yakni laki-laki sebanyak 148.293 dan perempuan sebanyak 155.677 sehingga jumlah keseluruhan adalah 303.970 pemilih sementara,” lanjut Harol menambahkan.

KPU malteng lewat kadiv datanya menyebut data ini merupakan data hasil singkronisasi dengan coklit yang dilakukan oleh pantarlih di lapangan.

“perbaikan dan penyesuaian data tentu disarankan pada coklit yang dilakukan oleh pantarlih sehingga bisa mendapatkan hasil keseluruhan dari daftar pemilih sementara,” jelas Harol yang juga menjabat kordiv data KPU Malteng.

KPU Malteng juga menghimbau bagi masyarakat yang ingin mengetahui secara langsung bisa mengecek di DPT online tentu setelah penetapan DPS menunggu rekap propinsi selesai.

“tanggal 15 sampai 17 agustus akan ada rekap tingkat propinsi. Jadi masyarakat yang ingin mengecek bisa langsung ke DPT online pasca penetapan itu,” ungkapnya.

Sementara itu saat ditanyai seputar perbandingan data awal dan data pemilih pasca pleno penetapan DPS, Harol mengakui ada pergeseran data.

Menurutnya “dibandingkan dengan data sebelumnya, hari ini kita mengalami penurunan sekitar 1.993 pemilih,” jelas Harol.

“penurunan ini kebanyakan karena terjadi penggandaan data, ada juga karena 1 pemilih dengan nama yang berbeda tetapi terdata pada NIK yang sama,” tambahnya. (HUAT)

Pos terkait