MSR: Mempertahankan Nilai-Nilai Pancasila Dalam 4 Pilar Kebangsaan

waktu baca 3 menit
Selasa, 30 Jul 2024 00:15 0 38 Dirsan Matdoan

Melanesiatimes.com – Demi  melestarikan budaya Pancasila, sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan merupakan agenda rutin tahunan yang di lakukan oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) yang di dalamnya terdiri dari DPRD dan DPD RI, guna memastikan budaya Pancasila terus hidup dan terawat dalam kehidupan masyarakat. Sabtu (20/07/2024).

Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan merupakan Pondasi kenegaraan yang harus di tanam pada setiap pikiran warga Negara Indonesia, sehingga generasi hari ini besok dan akan datang tidak redup dengan pondasi kebangsaan ini.

M. Sanusi Rahaningmas dalam giat Empat Pilar Kebangsaan yang di laksanakan di Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 3 Kota Sorong, optimis bahwa sosialisasi ini terus di dengungkan guna mengingatkan kembali generasi muda (Pelajar) akan pentingnya bernegara dalam Empat Pilar Kebangsaan, tatkala pelajaran Pendidikan Moral Pancasila (PMP) tidak lagi di ajarkan di Sekolah-sekolah.

“Kami menyadari bahwa, perlahan-lahan budaya Pancasila ini terkikis sedikit demi sedikit, namun ketika dilakukan sosialisasi, pemahaman serta pendalaman budaya Pancasila masih tumbuh dalam diri dan benak masyarakat Indonesia, terutama generasi muda (pelajar),” terang MRS

Oleh sebab itu, lanjut Sanusi, tugas kami selaku Dewan Perwakilan Daerah, terus mengumandangkan Pancasila lewat sosialisasi demi menumbuhkan rasa cinta terhadap Pancasila itu terus hidup dalam benak setiap warga negara Indonesia,” tambahnya

Dalam Negara yang heterogen, potensi perpecahan menjadi sebuah keniscayaan, olehnya itu Empat Pilar Kebangsaan sebagai penyangga Negara harus dihidupkan atas dasar keyakinan teguh dalam memperjuangkan dan memastikan penerapan Pancasila dan UUD menjadi titik fokus dari semua perwakilan rakyat di Indonesia.

“Negara Republik Indonesia yang corak akan budaya, suku etnis, agama,  akan di satukan dalam bingkai Pancasila, sehingga kekhawatiran akan perpecahan mustahil terjadi, jika Pancasila yang merupakan ideologi negara ini terus hidup dan di budayakan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara,” pungkas MSR

Dalam Giat sosialisasi ini, terlihat antusias dari para siswa-siswi SMA Negeri 3 Sorong, dalam mengikuti sosialisasi ini dengan penuh hikmat serta optimis, hal itu dapat dilihat secara kualitas (penyerapan) maupun kuantitas (jumlah) siswa dalam Empat Pilar Kebangsaan.

Siswa-siswi serta guru yang turut andil dalam giat sosialisasi ini, sekitar 150 peserta, yang mana memiliki keingintahuan apa itu Pancasila, bagaimana cara penerapan. “Alhamdulillah hari ini mereka dapat memahami lewat sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan, ” ujar Senator Papua Barat.

Hal senada juga disampaikan Abdul Rahman Rahanyamtel selaku Guru dan Dosen di sekolah Menengah Atas dan salah satu Universitas di kota Sorong, menyampaikan “siswa-siswi ini dengan latar belakang yang berbeda, jadi harus dibentuk jiwa kebersamaannya, sehingga kedepannya itu menjadi Pilar utama dalam menjaga persatuan dan kesatuan terkhusus di Papua ini,”pungkas Rahman.

Menurutnya persatuan dan kesatuan itu perlu, karena di dalam Empat Pilar Kebangsaan itu sudah termaktub dalam Pancasila yang di jabarkan dalam Empat Pilar Kebangsaan.

Harapannya sebagai anak muda, tanggung jawab terbesar kita adalah terus merawat kemerdekaan Republik Indonesia dengan memperkokoh tiang penyangga Negara melalui aktualisasi nilai-nilai luhur Pancasila, agar tidak muda terpecah dan terprovokasi dengan ajaran-ajaran atau ideologi -ideologi lain.

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

"Semua orang ingin dihargai, tapi banyak yang lupa untuk menghargai orang lain dulu." Hormat itu saling memberi, bukan cuma diminta.

"Orang bilang waktu adalah uang, tapi banyak yang menghabiskannya untuk hal sia-sia." Hargai waktumu, karena tidak ada toko yang menjual waktu tambahan.

"Kalau sibuk hitung rezeki orang, kapan sempat hitung bersyukur sendiri?" Rumput tetangga selalu hijau, tapi siapa tahu tanahnya beracun.

“Cinta yang dipenuhi alasan hanya bertahan sampai alasan itu hilang." Cinta yang sejati bertahan tanpa perlu dicari alasannya!.

"Orang suka menilai kebahagiaan dari luar, tapi lupa bahwa senyuman juga bisa dibuat-buat." Jangan iri pada apa yang terlihat, karena yang tak terlihat sering kali lebih nyata.

"Cinta yang dipenuhi alasan hanya bertahan sampai alasan itu hilang."Cinta yang sejati bertahan tanpa perlu dicari alasannya!

"Katanya teman sejati, tapi sinyalnya hilang pas kita butuh." Teman yang baik itu hadir, bukan cuma saat senang.

"Dia yang paling sibuk mengomentari, biasanya yang paling sedikit kontribusi" Pembenci akan terus bicara, meski kebaikanmu lebih nyaring dari suara mereka.

LAINNYA