Melanesiatimes.com – Sejumlah warga di Kelurahan Klawalu,Distrik Sorong Timur,mendatangi kantor lurah untuk mempertanyakan masalah terkait pembagian bantuan beras yang Dinilai Tidak Merata dan Tidak Adil. Jumat (19/07/2024).
Yosepina, salah satu warga, mengungkapkan kekesalannya atas mekanisme pembagian bantuan yang dinilai tidak adil dan tidak merata.
“Kami datang ke sini karena bantuan ini bukan yang pertama kalinya,Bantuan sudah berulang kali datang ke kelurahan ini, dengan ketentuan 1 kartu keluarga (KK) mendapatkan 3 karung beras ukuran 10 kg dan namanya warga yang lama juga tidak terdaftar,”
Namun, menurut Yosepina, pada pembagian bantuan terakhir terjadi keributan karena petugas baru membagi 3 karung beras kepada warga setelah terjadi protes. “Sebelumnya, mereka hanya mau bagi 1 karung beras per KK,” keluhnya.
Yosepina juga mempertanyakan jumlah warga yang terdaftar sebagai penerima bantuan.
“Warga di Kelurahan Klawalu ini hanya terdaftar 137 KK, sedangkan warganya ribuan dan yang terdaftar bukan orang yang lama terdaftar, tetapi semuanya orang baru terdaftar. Makanya kami datang ke sini untuk menuntut penjelasan,”ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Kelurahan Klawalu,Distrik Sorong Timur,Kepala Kelurahan Klawalu, Yohanis Manyakori mengatakan terkait keributan yang terjadi saat pembagian beras bantuan sosial di wilayahnya. Manyakori menjelaskan bahwa pembagian beras ini mengikuti stok yang tersedia dan data yang diterima dari pusat.
“Pembagian beras ini kan setiap kelurahan dapat sesuai stok yang ada, tetapi warga tidak terima, padahal data yang di kasih 137 sesuai daftar dari pusat. Kita tidak bisa pungkiri itu.”ujarnya Yohanis kepada media ini.
Yohanis mengakui bahwa jumlah warga yang terdaftar jauh lebih banyak daripada yang menerima bantuan.
“Saya tidak bisa berbuat apa-apa karena ini data dari pusat,” tegasnya, tetapi warga ngotot harus mendapatkan bantuan.”tambahnya.
Ia menduga bahwa warga yang tidak terdaftar dalam daftar penerima mungkin sudah menerima bantuan lain seperti PKH atau BLT.
“Kemungkinan yang tidak ada dalam daftar mereka mendapatkan PKH atau BLT atau sebagainya,” Pungkasnya.
Dirinnya menegaskan bahwa ia tidak bisa mengubah data penerima bantuan karena ia bekerja sesuai dengan tupoksinya. “Saya tidak bisa merubah itu karena saya bekerja sesuai tupoksi kerja saya,” jelasnya.
Lanjutnya,bahwa jumlah warga yang menerima bantuan hanya 137 dari total 5.000an warga di Keluarahan Klawalu.
“Satu KK dapat 3 Karung ukuran karung 10 kilo”,
Yohanis menambahkan bahwa ia sebenarnya ingin membagikan beras kepada semua warga, namun warga ngotot dan mengancam akan merobek karung beras jika dibagikan.
“Saya mau bagi tapi warga ngotot kalau beras saya keluarkan berarti mereka mau sobek karung beras,” ujarnya.
Yohanis telah memberikan penjelasan kepada warga bahwa data penerima bantuan berasal dari pusat dan membutuhkan waktu lama untuk mengubahnya. “Saya sudah kasih penjelasan ke warga ini data dari pusat kita kalau mau rubah data butuh waktu lama tidak semudah membalikkan telapak tangan,” jelasnya.
Setelah kembali menemui warga dan menjelaskan akhirnya Yohanis memutuskan untuk menunda pembagian beras hari ini untuk melihat situasi dan menginformasikan kembali kepada warga.
“Jadi hari ini saya tunda untuk pembagian sampai melihat situasi dan menginfokan kembali. Bagaimanapun itu warga saya,” tutupnya.
Tidak ada komentar