Pelantikan Pengurus FJPI Provinsi Papua Barat Daya 

waktu baca 3 menit
Sabtu, 6 Jul 2024 08:09 0 7 Dirsan Matdoan

Melanesiatimes.com – Pelantikan Pengurus Forum Jurnalis Perempuan Indonesia (FJPI) Provinsi Papua Barat Daya periode 2024-2027, yang di Nahkodai Oleh Fauzia Norma Muhammad, selaku ketua. Dilantik oleh Sekretaris Jenderal (Sekjen) FJPI Pusat Khairiah Lubis, pada Jumat (05/06/2024).

Pelantikan yang berlangsung di Mariat Hotel, Kota Sorong, Papua Barat Daya, dihadiri Ketua Bidang Organisasi dan Hubungan Internasional FJPI Pusat yang juga merupakan Ketua FJPI Sumatera Utara (Sumut) Nurni Sulaiman, Komisioner Komnas Perempuan yang juga merupakan Ketua Sub Com Partisipasi Masyarakat Veryanto Sitohang dan juga Kepala Dinas Kominfo Papua Barat Daya, Irma Riyani Soelaiman.

Sekretaris Jenderal (Sekjen) FJPI Pusat Khairiah Lubis berharap, pelantikan dan pengukuhan Pengurus FJPI Papua Barat Daya periode 2024-2027 akan menjadi tonggak berharga bagi jurnalis perempuan yang ada di Provinsi Papua Barat Daya.

“FJPI sudah berusia tujuh belas tahun di tahun 2024. Dimana FJPI pertama kali lahir di Medan Sumatera Utara pada tanggal 22 Desember bersamaan dengan perayaan hari ibu,” ungkap Khairiah Lubis.

Menurut Khairiah, FJPI berperan untuk sama-sama memperkuat kapasitas jurnalis perempuan se-Indonesia, agar pemberitaan-pemberitaan tentang perempuan di media menjadi semakin baik dan berperspektif gender.

Penjabat Gubernur Papua Barat Daya Mohammad Musa’ad yang diwakili Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik dan Persandian Irma Riyani Soelaiman menyatakan, Pemerintah Provinsi Papua Barat Daya selalu berkolaborasi dan menjalin tali silaturahmi dengan para insan pers yang didalamnya juga terdapat para Pengurus FJPI Papua Barat Daya.

FJPI, sambungnya, juga merupakan partner yang selalu mendukung Pemerintah Provinsi Papua Barat Daya.

“Selamat atas dilantiknya para pengurus FJPI Papua Barat Daya, semoga program-program FJPI di Provinsi Papua Barat Daya bisa berjalan dengan baik. Pemerintah Provinsi Papua Barat Daya akan selalu memberikan support dan dukungan kepada FJPI, karena kami tidak bisa berjalan juga tanpa adanya media,” tandasnya.

Sementara itu, Ketua FJPI Papua Barat Daya Norma Fauzia Muhammad mengatakan, setelah beberapa tahun mengalami kefakuman, FJPI kembali bangkit di provinsi baru yakni Provinsi Papua Barat Daya.

“Terima kasih atas kepercayaan yang diberikan dari FJPI Pusat kepada kami pengurus FJPI Papua Barat Daya masa bakti 2024-2027,” ujarnya.

Kehadiran FJPI Papua Barat Daya, sambung Fauzia, sangat penting karena sebagai wadah untuk merangkul jurnalis khususnya jurnalis perempuan.

“Kita tahu bersama bahwa seringkali teman-teman jurnalis perempuan dalam melaksanakan tugas mendapat gangguan, misalnya tindak kekerasan di lapangan dan bahkan tidak diterima oleh masyarakat sekitar yang tidak mengetahui kerja-kerja jurnalis,” bebernya.

Oleh sebab itu, kata Ketua FJPI PBD, dengan kehadiran forum ini, sangat baik untuk menampung keluh kesah dan aspirasi serta sebagai forum pengembangan jurnalis perempuan.

“Kedepan tentunya kita juga akan membuat program-program yang berasal dari jurnalis perempuan, dengan sasaran kaum perempuan,” imbuhnya.

Ketua FJPI Papua Barat Daya berharap, dengan kehadiran FJPI dapat bersama dengan Pemerintah dan seluruh masyarakat saling kolaborasi, untuk membangun Papua Barat Daya kedepan.

Kemudian Komisioner Komnas Perempuan yang juga merupakan Ketua Sub Com Partisipasi Masyarakat Veryanto Sitohang mengucapkan, selamat atas dilantiknya Pengurus FJPI Papua Barat Daya.

“Posisi jurnalis di Indonesia memiliki posisi yang sangat strategis. Dalam konteks demokrasi, kebebasan pers menjadi salah satu pilar demokrasi. Dimana jurnalis khususnya jurnalis perempuan ada didalamnya. Termasuk dalam konferensi internasional, pengakuan terhadap perempuan sebagai bagian dari jurnalisme juga diakui,” pungkas Veryanto.

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

"Semua orang ingin dihargai, tapi banyak yang lupa untuk menghargai orang lain dulu." Hormat itu saling memberi, bukan cuma diminta.

"Orang bilang waktu adalah uang, tapi banyak yang menghabiskannya untuk hal sia-sia." Hargai waktumu, karena tidak ada toko yang menjual waktu tambahan.

"Kalau sibuk hitung rezeki orang, kapan sempat hitung bersyukur sendiri?" Rumput tetangga selalu hijau, tapi siapa tahu tanahnya beracun.

“Cinta yang dipenuhi alasan hanya bertahan sampai alasan itu hilang." Cinta yang sejati bertahan tanpa perlu dicari alasannya!.

"Orang suka menilai kebahagiaan dari luar, tapi lupa bahwa senyuman juga bisa dibuat-buat." Jangan iri pada apa yang terlihat, karena yang tak terlihat sering kali lebih nyata.

"Cinta yang dipenuhi alasan hanya bertahan sampai alasan itu hilang."Cinta yang sejati bertahan tanpa perlu dicari alasannya!

"Katanya teman sejati, tapi sinyalnya hilang pas kita butuh." Teman yang baik itu hadir, bukan cuma saat senang.

"Dia yang paling sibuk mengomentari, biasanya yang paling sedikit kontribusi" Pembenci akan terus bicara, meski kebaikanmu lebih nyaring dari suara mereka.

LAINNYA