Survei WRC: Minat Masyarakat ke Jan Maringka Tinggi Dari Elly Lasut di Pilkada Sulut 2024

waktu baca 2 menit
Jumat, 5 Jul 2024 14:47 0 3 Ilham Saputra

Melanestiatimes.com – Hasil survei yang dilakukan Warna Research Center (WRC) menunjukkan elektabilitas Jan Samuel Maringka menjelang Pilkada Gubernur Sulawesi Utara pada November 2024 mulai menempel Bupati Kepulauan Talaud Dr dr Elly Engelbert Lasut.

Direktur Eksekutive WRC Hilman Firmansyah mengatakan prestasi dan kinerja Jan Maringka selama menjabat sebagai Jaksa Muda Intelejen dan Inspektur Jenderal Kementan, menarik perhatian masyarakat Sulawesi Utara dalam memilihnya sebagai calon gubernur.

“Program dan capaian di institusi Kejaksaan dan Kementan telah dilakukan Jan Maringka menjadi kekuatannya dalam mendapatkan dukungan elektabilitas dirinya,” kata Hilman dalam keterangan persnya, Jumat (5/7/2024).

Dalam survei ini, Jan Maringka diapresiasi positif dalam pilihan top of mind dengan elektabilitas 24,7 persen.

Hasil ini hanya berselisih 1,1 persen dengan Elly Lasut yang memperoleh 25,8 persen.

Tokoh lainnya, Steven Kandau menyusul dengan 15,8 persen, Yulius Komaling 5,1 persen, Tetty Paruntu 3,2 persen Carlo Tewu 2,4 persen, dan tokoh lainnya di bawah 2 persen.

Elektabilitas Jan Maringka berbanding lurus dengan rekam jejak serta kesukaan dan ketertarikan masyarakat Sulawesi Utara terhadap sosok Jan Maringka.

Di mana, tingkat kesukaan dan ketertarikan masyarakat Sulawesi Utara terhadap Jan Maringka mencapai 78,9 persen, sedangkan Elly Lasut hanya di angka 63,3 persen, Steven Kandow 62,7 persen, Yulius Komaling 47,8 persen, Tetty Paruntu 40,2 persen lalu Carlo Tewu 38,9 persen.

WRC juga melakukan simulasi Pilkada dengan pertanyaan tertutup, untuk menentukan tingkat keterpilihan nama-nama bakal calon gubernur Sulawesi Utara. Hasilnya,
Jan Maringka dipilih sebanyak 27,3 persen, beda tipis dengan Elly Lasut yang dipilih sebanyak 27,1 persen.

Tingkat keterpilihan Steven Kandau 14,3 persen, Tetty Paruntu 6,2 persen, Yulius Komaling 5,1 persen, Tatong Bara 4,2 persen, Carlo Tewu 2,1 persen, dan responden tidak memilih 13,7 persen.

Menurut Hilman, apabila melihat hasil survei, jika Elly Lasut berpasangan Jan Maringka atau sebaliknya sebagai Cagub-Cawagub akan menang telak. Tingkat keterpilihan gabungan keduanya bahkan di atas 50 persen.

Survei ini dilakukan pada 23 Juni hingga 3 Juli 2024 terhadap 1.200 responden.

Para responden survei merupakan pemilih yang tersebar di seluruh kabupaten/kota di Sulut, menggunakan metode random sampling.

Wawancara dilakukan secara tatap muka, dengan menggunakan kuesioner. Adapun margin of error survei sebesar 2,83 persen, dengan tingkat kepercayaan 95 persen.

Sementara itu, Pengamat Politik Dr Muhammad Adlan Nawawi merespons, terkait peluang kemenangan.

Ia menilai, jika ingin memperbesar peluang kemenangan tersebut sebaiknya peraih elektabilitas pertama dan kedua bergabung.

“Iya bergabung lebih memudahkan upaya meraih kemenangan apalagi perbedaan angka elektabilitas tipis, berdekatan. Manfaatnya juga dapat meminimalisir potensi sengketa pemilu antara peraih elektabilitas pertama dan kedua,” ujarnya.

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

"Semua orang ingin dihargai, tapi banyak yang lupa untuk menghargai orang lain dulu." Hormat itu saling memberi, bukan cuma diminta.

"Orang bilang waktu adalah uang, tapi banyak yang menghabiskannya untuk hal sia-sia." Hargai waktumu, karena tidak ada toko yang menjual waktu tambahan.

"Kalau sibuk hitung rezeki orang, kapan sempat hitung bersyukur sendiri?" Rumput tetangga selalu hijau, tapi siapa tahu tanahnya beracun.

“Cinta yang dipenuhi alasan hanya bertahan sampai alasan itu hilang." Cinta yang sejati bertahan tanpa perlu dicari alasannya!.

"Orang suka menilai kebahagiaan dari luar, tapi lupa bahwa senyuman juga bisa dibuat-buat." Jangan iri pada apa yang terlihat, karena yang tak terlihat sering kali lebih nyata.

"Cinta yang dipenuhi alasan hanya bertahan sampai alasan itu hilang."Cinta yang sejati bertahan tanpa perlu dicari alasannya!

"Katanya teman sejati, tapi sinyalnya hilang pas kita butuh." Teman yang baik itu hadir, bukan cuma saat senang.

"Dia yang paling sibuk mengomentari, biasanya yang paling sedikit kontribusi" Pembenci akan terus bicara, meski kebaikanmu lebih nyaring dari suara mereka.

LAINNYA