Melanesiatimes.com – Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Nahdatul Ulama (IPNU) melakukan sosialisasi Pemuda Anti Merokok kepada pelajar NU Se-Kota Sorong, di Aula MAN Sorong pada, Rabu (05/06/2024).
Giat Pemuda Anti Merokok ini mengusung thema “Generasi Bebas Rokok: Pemuda Masa Depan Tanpa Asap”
Peserta yang mengikuti giat ini adalah Pelajar dari beberapa sekolah yang ada di kabupaten/kota Papua Barat Daya, namun ada juga Pelajar dari Manokwari yang turut hadir dalam giat ini.
Ketua panitia Slamet Radiansyah mengungkapkan, “kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pembinaan kepada pemuda dan pelajar, terkait bahayanya rokok untuk kesehatan, karena merokok dapat mengganggu kesehatan. Bagaimana kita bisa menciptakan generasi muda yang baik, sehat tanpa asap rokok, dengan cara stop dan hindari merokok, ” pungkasnya.
Kegiatan ini dilaksanakan serentak secara nasional di beberapa provinsi, diantaranya Provinsi Papua Barat, Kalimantan dan Sulawesi. Sorong sendiri merupakan yang pertama kali dan kami terjun langsung ke kota sorong.
Olehnya itu perlu kami ingatkan bahwa kata Slamet, kandungan zat kimia yang terdapat dalam rokok sangat berbahaya bagi kesehatan Anda dan orang-orang di sekitar Anda. Beberapa bahaya merokok bagi kesehatan adalah:
- Serangan jantung
- Aneurisma Otak
- Kangker Nasofaring
- Kangker Paru-paru
- Asam Lambung
- Tulang Keropos atau Rapuh
- Penuaan Dini
- Masalah kesuburan
- Gangguan Psikologis
Bahaya merokok ditimbulkan dari kandungan yang terdapat di dalam sebatang rokok. Diperkirakan ada lebih dari 7.000 bahan kimia di dalam rokok dan sekitar 70 di antaranya bisa menyebabkan kanker.
“Hal ini penting untuk kita hindari, karena sehat itu sebenarnya muda dan murah, tapi kadang kita sendiri tidak peduli dengan kesehatan kita, akibatnya sehat itu menjadi susah dan mahal,” tegas Slamet.
Hal senadapun disampaikan oleh Ketua Umum IPNU, Agil Nur Zaman “kegiatan ini merupakan sosialisasi partisipatif yang melibatkan pelajar, dalam rangka menekan angka konsumsi rokok, dimana 60% perokok aktif adalah pemuda, ” terangnya
Lebih lanjut Agil menuturkan “sesuai data survey ada peningkatan 10 juta perokok aktif dari tahun 2011 – 2021 dan 60% adalah pemuda, sehingga ini menjadi konsen khusus IPNU untuk melakukan sosialisasi membantu pemerintah dalam mengurangi konsumsi rokok di Indonesia, ” ungkapnya.
Ia berharap untuk menciptakan para pemuda pemudi dalam menghadapi generasi emas tahun 2045, itu adalah pemuda-pemudi yang sehat, pemuda-pemudi yang religius, pemuda-pemudi cerdas yang bisa berkontribusi kepada bangsa dan negara.
Di waktu yang sama, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Papua Barat Daya di wakili oleh Deputi Pemberdayaan Pemuda Sony menyampaikan apresiasi dari Kadispora PBD, terhadap kegiatan ini, dimana kegiatan ini bersentuhan langsung dengan Pemuda terkhusus pelajar yang ada di kota Sorong.
“Kegiatan seperti ini harus di tingkatkan, pasalnya kita ketahui bersama bahwa hari ini banyak pemuda yang tidak sayang lagi dengan kesehatannya, terlihat jelas di pasar dan di tempat-tempat keramaian lainnya selalu kita temukan anak dibawah umur yang merokok, oleh sebab itu untuk mencegah hal itu harus terus dilakukan sosialisasi hal-hal positif seperti ini,” ujarnya.
Ia juga merasa prihatin, pasalnya Pemuda kategori usia 16-30 tahun terutama pelajar, masih sekolah tapi sudah merokok, ini merupakan contoh kurang baik yang tidak perlu dicontoh.
Pesan dari Kadispora PBD, organisasi pemuda yang ada dikota sorong harus terkoordinir dengan baik, guna melakukan hal-hal positif seperti ini untuk mencegah pemuda dari penyakit akibat merokok dan selalu aktif dalam penyuluhan-penyuluhan kepada masyarakat terutama pemuda.
Output dari giat ini adalah, “Ketika selesai dari giat ini, Ade-ade bisa menyampaikan bahayanya rokok kepada teman, kerabat, sahabat dan keluarga, bahwa merokok itu tidak baik untuk kesehatan, oleh karena itu mari sama-sama kita hindari rokok sejak dini, mulai dari diri kita, keluarga sampai di lingkungan kita masing-masing dengan cara berhenti merokok,” tutupnya