Melanesiatimes.com – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Papua Barat Daya, secara resmi melaunching Tahapan Pemilukada PBD dan peluncuran Maskot Pilkada PBD tahun 2024 di Aston Hotel, pada jumat (03/05/2024).
Dalam giat tersebut dihadiri langsung KPU RI, yang diwakili oleh, Ketua Devisi Teknis Penyelenggara Pemilu KPU Republik Indonesia Idham Kholik, sementara pada Provinsi Papua Barat Daya dihadiri oleh, Pj Gubernur Papua Barat Daya yang diwakili oleh Kadis Dukcapil PBD, Forkopinda Papua Barat Daya, Partai Politik, Cipayung, Komisioner KPU dan Bawaslu Se-Provinsi Papua Barat Daya.
Dalam sambutannya Ketua KPU Provinsi Papua Barat Daya, Andarias Deniel Kambu menyampaikan “tahapan pemilu sampai saat ini belum selesai, karena kita di hadapkan dengan perselisihan hasil pemilu, salah satunya adalah pemilihan presiden yang mana telah selesai dan sudah diumumkan pada 22 april lalu dan akan menghadapi lagi, perselisihan hasil pemilihan umum pileg di Mahkamah Konstitusi, kata Andarias, menurutnya ini merupakan bagian dari pada dinamika demokrasi yang harus dijalani, karena ini merupakan satu rangkaian dari pemilu, sehingga KPU dan Bawaslu bisa mempertanggung jawabkan kerjanya di Mahkamah Konstitusi,” ujar Ketua KPU PBD.
Ia menambahkan “tentunya pemilukada merupakan tanggung jawab kita bersama, sebagai penyelenggara pemilu, KPU dan Bawaslu tidak mungkin bisa melaksanakan tahapan yang begitu panjang, tanpa di dukung oleh bapak/ibu dari berbagai elemen dan stakeholder serta masyarakat yang ada di papua barat daya. Hal ini dapat dibuktikan pada pemilu yang telah berlangsung pada 14 Februari 2024 kemarin, berjalan dengan baik dan lancar,” tambah Ketua KPU PBD Andarias Deniel Kambu.
Hal senadapun di sampaikan oleh perwakilan KPU RI Idham Kholik, “pada hari ini tanggal 03 mei 2024, saya menghadiri acara peluncuran tahapan pemilihan Gubernur dan wakil gubernur yang pertama di Papua Barat Daya, hal ini bukan hanya tindak lanjut dari amanat undang-undang pilkada, tetapi juga merupakan tindak lanjut dari undang-undang nomor 29 tahun 2022 tentang pembentukan Papua Barat Daya.
Kami yakin proses tahapan penyelenggaraan pilkada ini kedepan akan berjalan dengan baik, lancar dan penuh partisipatif, pasalnya kesadaran dari masyarakat dalam berpartisipasi pada pemilu kemarin berjalan dengan lancar dan sukses, oleh sebab itu kami menilai bahwa, ini menjadi modal sosial, apalagi masyarakat Papua Barat Daya memliki kerukunan antara satu sama lain yang sangat harmonis dan patut di apresiasi,” terang Idham
Ketika ditanyai terkait hasil evaluasi pemilu kemarin Idham mengatakan “kami telah mengarahkan teman-teman KPU Se-Provinsi Papua Barat Daya, agar memastikan bahwa tahapan ini harus dijalankan sesuai dengsn aturan yang berlaku, sehingga dalam proses pemutakhiran data pemilih, seluruh pemilih yang berhak ada dalam DPT dan kedepan harus akurat, sebab DPT adalah pintu masuk dalam mewujudkan pilkada yang sukses dan pemilukada yang Partisipatif,” kata Idham.
Ia juga menjelaskan agar KPU harus mematangkan kegiatan sosialisasi pendidikan pemilih, karena hal ini sangat penting untuk mematangkan literasi pemilih, sehingga pemilih dalam menggunakan hak pilihnya lebih berdaulat.
Dalam kegiatan launching tahapan pemilukada ini, KPU PBD juga mengumumkan hasil lomba maskot dan jingle pemilu, diantara peserta yang mengikuti lomba maskot dan jingle pemilu ini, KPU PBD memberikan penghargaan berupa cendramata dan uang pembinaan untuk juara 1-3 (lomba maskot).
Maskot yang meraih juara pertama adalah maskot Si Tomo, yang merupakan design dari seni alat musik Papua yaitu Tifa dan pakaian adat Papua.
Untuk pemenang pertama mendapatkan uang tunai sebesar Rp. 20 juta, sedangkan untuk Pemenang kedua dan ketiga mendapatkan uang tunai senilai Rp. 2,5 juta.
Idham juga memberikan apresiasi terkait maskot Pemilukada Papua Barat Daya, dimana maskot tersebut memiliki esensi kearifan lokal dan budaya Papua “kami sangat mengapresiasi maskot yang tadi telah diluncurkan, maskot ini menyampaikan pesan tentang pentingnya mensukseskan pemilukada di papua barat daya dan model maskot tersebut diambil dari alat seni tradisional papua barat daya. Maskot tersebut juga memiliki makna dalam mengaktifkan partisipasi seluruh pemilih di papua barat daya.
Harapan dari launching tahapan pemilihan pemilukada ini adalah, seluruh masyarakat Papua Barat Daya dapat mensukseskan Pemilukada 2024, dengan jujur, adil dan bermartabat.