YPPK FA Jayapura Melakukan Reboisasi, Dalam Menyambut HUT YPPK Ke-50

Melanesiatimes.com – Panitia HUT YPPK Ke-50 melakukan kegiatan reboisasi sebagai wujud tanggung jawab YPPK dalam memulihkan hutan yang telah terdegradasi atau hilang pada lokasi belakang Gereja Katolik St. Wilibrodus Arso Kota, Kabupaten Keerom, Jumat (27/04/2024).

Bacaan Lainnya

Kegiatan reboisasi itu merupakan salah satu dari sejumlah rangkaian kegiatan Panitia dalam rangka menyambut HUT YPPK Papua Ke-50, pada 22 Agustus 2024 mendatang.

Dalam sambutannya, Ketua Badan Pengurus YPPK FA Jayapura Provinsi Papua, Veronika Urip Indiastuti, S.Pd., M.Pd mengakui bahwa dirinya sangat senang karena dalam rangka menyambut HUT YPPK Ke-50, salah satu kegiatan Panitia adalah ikut ambil bagian dalam melestarikan lingkungan hidup melalui reboisasi, walaupun persentasenya kecil.

Reboisasi adalah proses penanaman kembali pohon-pohon di lahan yang sebelumnya telah ditebang atau rusak secara ekstensif. Tujuan utamanya adalah untuk memulihkan hutan yang telah terdegradasi atau hilang, baik karena kegiatan manusia maupun alam. Proses reboisasi ini penting untuk menjaga keseimbangan ekosistem, mengurangi erosi tanah, meningkatkan kualitas udara, serta menyediakan habitat bagi berbagai jenis makhluk hidup.

Karena itu, Indiastuti berharap agar kegiatan reboisasi yang dilakukan dapat berdampak positif bagi kehidupan generasi mendatang. Dikatakannya bahwa kegiatan yang dilaksanakan Panitia bukan hanya berfokus pada satu wilayah, melainkan menyeluruh di setiap wilayah kerja YPPK. Untuk Kota/Kabupaten Jayapura kegiatan pencanangan HUT YPPK Ke-50 ditandai dengan peletakan batu pertama pembangunan SMP YPPK Kristus Juru Selamat Kota Jayapura, dan pemberian bibit pohon kepada sekolah-sekolah untuk ditanam (13/04). Di Kabupaten Keerom dilaksanakan reboisasi (26/04). Sedangkan di Kabupaten Jayawijaya akan ditandai dengan peresmian gedung SMK YPPK St. Laurensius Kimbim, dan di Kabupaten Pegunungan Bintang akan dilaksanakan seminar tentang implementasi Kurikulum Merdeka. Semua kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan di lingkungan YPPK.

Bagi Indiastuti, dengan adanya sejumlah kegiatan yang dibuat oleh Panitia di setiap wilayah dapat memotivasi para Direktur di masing-masing wilayah untuk secara kreatif dan inovatif merumuskan strategi-strategi yang tepat menuju YPPK yang berkualitas, mandiri dan misioner.

Foto Bersama Wakil Bupati, Pastor, Guru-guru dan Panitia Pelaksana

Senada dengan itu, Wakil Ketua Panitia HUT YPPK Papua Ke-50, Laurens Wantik, S.Pd., M.Pd.Si mengatakan bahwa pencanangan sejumlah kegiatan oleh Panitia seperti peletakan batu pertama SMP YPPK Kristus Juru Selamat Kota Jayapura, termasuk juga penanaman pohon hari ini, bukan hanya di Provinsi Papua tetapi juga di provinsi-provinsi lain di Papua, karena YPPK ada di semua provinsi di Papua.

Menurutnya, tema HUT YPPK Papua Ke-50: Bergerak Bersama Menuju YPPK Yang Berkualitas, Mandiri dan Misioner, merupakan sebuah harapan bahwa semua pendidikan YPPK di Tanah Papua akan bergerak bersama, bersinergi dengan masyarakat dan pemerintah daerah dalam meningkatkan kualitas dan kemandiriannya.

Dikatakannya bahwa dengan semangat 50 tahun ini, YPPK memasuki Era Baru. Era baru karena YPPK akan berkiblat pada pendirian satuan-satuan pendidikan kejuruan sebagaimana diimpikan Mgr. Yan You.

Oleh sebab itu, Wantik berharap agar YPPK terus membangun kerjasama, bersinergi dengan masyarakat dan pemerintah untuk membangun pendidikan yang berkualitas bagi anak-anak bangsa. Diakuinya bahwa kehadiran YPPK, seperti juga Yayasan Pendidikan lainnya, di tanah Papua telah menolong Pemerintah Daerah untuk menguraikan separuh persoalan pendidikan yang tidak mampu diselesaikan sendiri oleh pemerintah.

“Kehadiran YPPK, maupun sekolah swasta lainnya, dari Pemerintah kami berterima kasih sekali, karena persoalan pendidikan terlalu banyak ini, tidak bisa kami uraikan sendiri. Tetapi kehadiran sekolah-sekolah swasta telah membantu menguraikan separuh dari persoalan pendidikan. Karena itu, sebenarnya kami berharap supaya sekolah-sekolah swasta ini bisa bergerak di pinggiran kota mengingat biaya operasional yang tinggi, sementara sekolah-sekolah negeri yang harus bergerak di daerah pedalaman sebab pemerintah memiliki anggaran yang cukup. Mungkin situasinya perlu kita balik,” ungkap Kepala Bidang Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus (PKLK), Dinas Pendidikan Provinsi Papua itu.

Di tempat yang sama, Wakil Bupati Kabupaten Keerom, Drs. Wahfir Kosasih, SH, MH, M.Si mengungkapkan apresiasinya kepada YPPK. Diakuinya bahwa usia YPPK Ke-50 itu hanya merupakan usia legalitas formal namun sesungguhnya YPPK sudah berdiri di Papua sejak ratusan tahun lalu.

“Saya menyampaikan selamat dan dirgahayu kepada YPPK yang Ke-50. Usia 50 tahun merupakan usia emas. Usia ke-50 tahun YPPK ini hanya merupakan usia legal formil. Namun sesungguhnya pelayanan YPPK sudah ada sejak ratusan tahun lalu. Para bapak guru kita, para Pastor, sudah melaksanakan pelayanan bukan hanya di bidang ibadah, pendidikan, kesehatan, melainkan juga hampir di semua bidang kehidupan manusia, sampai-sampai muncul rumor di Keerom ini bahwa hewan dan tumbuh-tumbuhan semuanya Katolik. Ini fakta sejarah, yang tak terbantahkan” ungkapnya.

Berkaitan dengan reboisasi yang dilakukan, Kosasih dengan penuh senyuman mengucapkan terima kasih kepada YPPK yang telah memprakarsai kegiatan penghijauan ini.

“Terima kasih kepada YPPK yang telah memprakarsai kegiatan ini sekaligus menyentil pemerintah, yang selama ini tidak terlalu peduli. Tetapi dengan adanya kegiatan ini benar-benar menyentil pemerintah bahwa alam bumi ini sesuai motto pemerintah Kabupaten Keerom: “Kwenbo Kentkei Girgura Kesuwri” yang berarti (Tuhan yang Mencipta, Kita yang Membangun), belum terwujud. Semoga dengan sentilan ini, pemerintah akan ikut termotivasi untuk melakukan kegiatan reboisasi di seluruh kabupaten Keerom demi masa depan generasi mendatang,” tandasnya dalam nada ketawa.

Selain itu, Pastor Dekan, Dekenat Keerom: Hilarius Pekai mengungkapkan apresiasinya kepada YPPK Fransiskus Asisi Jayapura Provinsi Papua, yang telah memilih Keerom sebagai tempat untuk penghijauan atau penanaman pohon.

“Saya atas nama Dekan, mewakili umat, Tim Pastoral, rekan-rekan Pastor Se-dekenat Keerom menyampaikan banyak terima kasih kepada YPPK Fransiskus Asisi Jayapura Provinsi Papua, yang pada kesempatan 50 tahun ini memilih Dekenat Keerom sebagai tempat untuk melakukan salah satu kegiatan penghijauan atau penanaman pohon, yang kalau dilihat banyak pohon buahnya. Semoga kegiatan ini menjadi tanda dan semangat bagi kami para pastor untuk menyampaikan di paroki-paroki kami, sekolah-sekolah di wilayah Paroki masing-masing, juga untuk bisa meneruskan kegiatan penanaman pohon, karena di sejumlah tempat di pinggir jalan pohon masih bagus tetapi dalam hutan sudah habis sehingga hujan sedikit pasti banjir. Karena itu, dengan adanya kegiatan ini memotivasi kami untuk tidak hanya merusak tetapi juga ikut menanam, merawat dan menjaganya demi masa depan kita bersama” ungkapnya semangat.

Kegiatan reboisasi ini dihadiri oleh kurang lebih 200-an orang yang terdiri dari unsur pemerintah daerah, panitia HUT YPPK Ke-50, Para Guru dan Tendik Se-dekenat Keerom, perwakilan siswa-siswi SMP & SMA Tegase dan tamu undangan lainnya. (DNs)

Pos terkait