Melanesiatimes.com – Pemuda muslim Melati Raya melaksanakan tarian samrah pada malam takbiran di seputaran Taman City Kota Sorong Papua Barat Daya. Selasa (09/04/2024).
Dalam takbiran kali ini agak sedikit berbeda dengan malam takbiran sebelumnya, dimana pemandangan dan suasana malam takbiran seputaran taman Sorong City disuguhkan dengan tarian samrah yang oleh para remaja Pemuda Muslim Melati Raya.
Menurut Sanusi tarian samrah ini merupakan tradisi dan budaya umat Islam, bukan saja Timur Tengah (Arab) tapi Indonesiapun memiliki tarian samrah yang telah diturunkan secara turun temurun dari nenek moyang hingga sekarang ini.
“Tradisi samrah ini sudah mulai sejak tahun 80an khususnya di kompleks melati raya, imbuh Sanusi, bukan saja itu namun irama qasida juga merupakan tradisi umat islam yang telah dilestarikan bersama dengan tarian samrah dalam budaya indonesia,” ucapnya
Lebih lanjut Sanusi menyampaikan “Dengan semangatnya pemuda muslim Melati Raya, Alhamdulillah dalam beberapa tahun terakhir ini sudah rutin dilaksanakan tarian samrah pada bulan suci Ramadhan. Tandasnya.
Tarian samrah ini juga dikolaborasikan dengan gendang sahur, untuk membangunkan saudara muslim yang akan menjalankan ibadah puasa, gendang sahur dilakukan setiap malam bulan Ramadhan dari malam pertama hingga malam terakhir pukul 03.00.
“Ini merupakan satu hal positif yang harus kita dorong dan berikan motivasi, sehingga anak-anak mudah ini tidak terpengaruh dengan joget-joget ala barat atau budaya luar dan tetap melestarikan budaya islam secara terus menerus, Kata Sanusi.
Ia melanjutkan, saya selaku orang tua dari anak-anak muda muslim Melati Raya, selalu mensupport kemudian daripada itu, dibantu oleh Ketua Pemuda IPMPK, ananda M. Saman Bugis, serta adik-adik wartawan asal maluku yang juga turut membantu untuk mempublikasi giat- giat pemuda muslim Melati Raya,” ujar senator.
Harapannya, kegiatan-kegiatan seperti ini harus terus dilestarikan dari waktu ke waktu agar generasi seterusnya bisa mengikuti. Bukan saja pada pemuda muslim Melati Raya, kendati akan dikembangkan kepada muslim-muslim yang lain yang berada di papua baratdaya umumnya dan kota sorong khususnya,” harap Sanusi yang juga sebagai Ketua Lasqi Papua Barat.
Tidak ada komentar