Melanesiatimes.com – Memasuki bulan suci ramadhan, persiapan yang dilakukan kebanyakan orang (khususnya Ummat Islam di masohi) bukan hanya sebatas pada persoalan ibadah wajib dan sunnah saja. Melainkan juga pada urusan mencukupi kebutuhan dapur selama menjalankan puasa. Rabu (20/03/2024)
Mencukupi kebutuhan dapur artinya mempersiapkan stok makanan untuk digunakan pada saat berbuka puasa di sore hari menjelang waktu magrib, dan jamuan makan sahur menjelang waktu subuh tiba.
Berkaitan dengan hal itu, kami (redaksi melanesia times) mencoba untuk mendatangi langsung pusat perbelanjaan sembako dalam pasar binaiya. Mengecek kestabilan bahan pokok saat puasa ramadhan yang sudah masuk waktu seminggu. Apakah harganya tetap stabil ataukah mengalami penurunan dan kenaikan harga.
Dari hasil observasi kami selama di lokasi, ditemukan beberapa harga bahan pokok yang mengalami peningkatan harga jual. Beberapa bahan pokok itu antara lain kentang, telor dan cabe rawit. Ketiga bahan pokok ini harga jualnya melambung jika dibandingkan dengan bahan pokok lainnya yang masih stabil sampai berita ini dipublikasikan.
Pak Burhan, salah satu pemilik lapak sembako yang dijumpai di tempat jualannya menyampaikan “awal puasa masih stabil. Misalnya telor masih normal yakni 60.000/kg. Tapi kini seminggu berpuasa harganya melambung menjadi 70.000/kg”. Jelas Burhan
Senada dengan Burhan, penjual lain yang enggan menyebutkan namanya juga menambahkan “selain telur, kentang juga naik bang, cili kacil lai (cabe rawit dalam dialek orang ambon). Kentang biasanya 28.000/kg menjadi 30.000/kg. Cili kacil harga normal 35.000-40.000/kg menjadi 60.000-80.000/kg, gula pasir yang normalnya 16.000-18.000/kg, sekarang naik menjadi 20.000/kg”. Tambahnya.
Situasi seperti ini (naiknya harga bahan pokok ) sering terjadi biasanya dilatarbelakangi oleh beberapa kejadian antara lain kurangnya pasokan barang yang datang dari kota ambon dan seram bagian utara, faktor lain yang menjadi penyebab juga karena masuknya kapal sabuk dari Kepulauan Banda.
Sudah bukan rahasia lagi jika setiap kali kapal sabuk dari Kepulauan Banda tiba, para penjual pasti menaikkan harga bahan pokok di pasar. Hal ini sering dilakukan sebab kapal sabuk biasanya membeli bahan pokok dalam jumlah banyak tak perduli berapa besar harga yang dipatok oleh pedagang. Ini semua dilakukan untuk memenuhi kebutuhan bahan pokok di kepulauan banda. Iya kalau situasi seperti ini terjadi di hari-hari lain, tapi kalau terjadi di bulan suci ramadhan, kan masyarakat masohi juga yang susah. (HUAT)