Pelantikan dan Serah Terima Jabatan 4 Kepala Sekolah di Lingkungan YPPK FA Kota-Kabupaten Jayapura

waktu baca 4 menit
Kamis, 14 Mar 2024 20:14 0 27 Dirsan Matdoan

Melanesiatimes.com, Jayapura- Dalam rangka menyediakan pemimpin yang efektif dan berkualitas di sekolah, Direktur Sekretariat Eksekutif Yayasan Pendidikan dan Persekolahan Katolik Fransiskus Asisi (SE’ YPPK FA) Kota/Kabupaten Jayapura Provinsi Papua melantik empat (4) Kepala Sekolah di lingkungan YPPK Kota/Kabupaten Jayapura, pada Kamis, 14 Maret 2024 di Aula SMA YPPK Taruna Dharma Kotaraja.

Keempat Kepala Sekolah itu adalah Hendrikus, S.Pd, sebagai Kepala SMP YPPK Kristus Raja Dok 5; Oktavianus Payung Rantetau, S.Pd.,Gr, sebagai Kepala SMA YPPK Taruna Dharma Kotaraja; Junita Hutapea, S.Pd., M.Pd, sebagai Kepala SMA YPPK Asisi Sentani; dan Cornelia Ragainaga, S.Pd., M.Pd sebagai Kepala SMA YPPK Teruna Bakti Waena.

Untuk diketahui, dari keempat Kepala Sekolah yang dilantik, Oktavianus Payung Rantetau, S.Pd., Gr sebelumnya bertugas sebagai Guru Mata Pelajaran Matematika di SMP YPPK Kristus Raja Dok 5, dan kini diangkat sebagai Kepala SMA YPPK Taruna Dharma Kotaraja periode 2024-2028 menggantikan Penjabat Kepala SMA YPPK Taruna Dharma, Jemmy Talahatu, S.Pd., M.Pd.

Sementara tiga lainnya merupakan Pejabat Kepala Sekolah, yang sudah berakhir masa jabatannya dan kini diangkat kembali sebagai Kepala Sekolah pada masing-masing satuan pendidikan yang dipimpinnya.

Dalam sambutan mewakili Kepala Sekolah yang dilantik, Rantetau mengakui bahwa dirinya tak pernah membayangkan kelak bisa menjadi Kepala Sekolah.

“Saya tak pernah membayangkan bahwa akhirnya bisa menjadi Kepala Sekolah. Sejujurnya, saya berusaha menghindar dari proses seleksi Kepala Sekolah, namun karena Regulasi Pemerintah dan Yayasan, bahwa Kepala Sekolah harus guru Penggerak, dan Pegawai Tetap Yayasan, sehingga saya harus menerima tanggung jawab ini,” akunya dalam nada tersendat dengan linangan air mata keharuan.

Atas kenyataan ini, Rantetau berharap ke depan, para guru di lingkungan YPPK Kota/Kabupaten Jayapura harus saling berkompetisi menjadi guru Penggerak, bukan hanya supaya bisa menjadi Kepala Sekolah, melainkan lebih utama adalah menjadi pemimpin di sekolah dan sebagai Pengembang pembelajaran yang menyenangkan.

Harapan yang sama ditegaskan pula oleh Direktur SE’ YPPK FA Kota-Kabupaten Jayapura, Ferdinando Lase, S.Kom dalam sambutannya. Dirinya menegaskan bahwa sebagai Kepala Sekolah Penggerak yang telah dilantik, maka hendaknya menjadi teladan dan motivator bagi para guru yang lain untuk ikut mengembangkan diri sebagai guru Penggerak serta berkolaborasi dan bersinergi dalam mengembangkan pendidikan yang berkualitas dan mampu membentuk peserta didik yang cerdas dan berkarakter.

Lebih lanjut, Ketua Badan Pengurus YPPK Fransiskus Asisi Jayapura Provinsi Papua, Veronika Urip Indiastuti, S.Pd., M.Pd menegaskan bahwa dengan adanya regulasi pemerintah terkait guru Penggerak, tentu menjadi tantangan tersendiri bagi Yayasan.

“Kita mengalami kendala ketika menetapkan Kepala Sekolah di sekolah-sekolah penggerak, karena adanya konsekuensi yang akan diterima, ketika Kepala Sekolah bukan berasal dari guru Penggerak. Tentu ini merugikan kita semua. Oleh karena itu, saya menghimbau kepada para Kepala Sekolah, tolonglah. Mulai tahun ini, kita harus mendata sejumlah guru untuk diusulkan menjadi Guru Penggerak,” tegasnya.

Menurut Indiastuti, sebenarnya menjadi guru penggerak merupakan kemauan guru itu sendiri. Akan tetapi untuk mengatasi kendala ini, apalagi banyak sekolah YPPK adalah sekolah penggerak, maka mau tidak mau, suka tidak suka, Kepala Sekolah harus menyiapkan guru-guru, memberikan pemahaman yang baik, memotivasi mereka untuk mengikuti program guru penggerak. Mekanismenya akan diatur oleh Direktur Sekretariat Eksekutif YPPK. Keputusan ini semata-mata supaya YPPK mampu memenuhi tuntutan pemerintah.

Karena itu, Indiastuti bertekad agar ke depan akan dibentuk Komunitas Pembelajar untuk menyiapkan calon-calon guru penggerak dari Yayasan. “Di situ, kita akan duduk bersama, yang sudah menjadi guru penggerak dapat berbagi pengalaman baik, memotivasi guru yang lain sehingga ke depan Yayasan tidak sulit dalam menempatkan Kepala Sekolah di sekolah-sekolah penggerak”. Tandasnya lagi.

Terkait dengan Komunitas Pembelajar ini, Ibu yang pernah menjabat Kepala Sekolah dua periode di lingkungan YPPK, itu mengatakan akan sedikit memaksa para Kepala Sekolah untuk harus menyiapkan calon guru Penggerak. “Untuk wilayah Kabupaten Jayawijaya mungkin belum digalakkan karena kesulitan akses internet. Namun untuk Wilayah Kabupaten Keerom akan ditangani langsung oleh Badan Pengurus. Sementara wilayah Kota/Kabupaten Jayapura akan diserahkan sepenuhnya kepada Direktur SE’YPPK Kota/Kabupaten untuk membentuknya. Hal ini tentu akan diimbangi dengan memberikan reward atau penghargaan kepada setiap guru yang menjadi calon guru Penggerak,” Tutupnya.

Hadir dalam Acara Pelantikan dan Serah Terima Jabatan Kepala Sekolah di lingkungan YPPK itu antara lain: perwakilan Kepala Dinas Pendidikan Kota Jayapura, Para Pengawas Pendidikan SMP dan SMA, Para Kepala Sekolah dari setiap satuan pendidikan di lingkungan YPPK Kota/Kabupaten Jayapura, perwakilan guru dan siswa, serta tamu undangan lainnya. Acara ini dimeriahkan dengan tarian dancing dari siswa-siswi SMP YPPK St. Paulus Abepura.(DNs)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

"Semua orang ingin dihargai, tapi banyak yang lupa untuk menghargai orang lain dulu." Hormat itu saling memberi, bukan cuma diminta.

"Orang bilang waktu adalah uang, tapi banyak yang menghabiskannya untuk hal sia-sia." Hargai waktumu, karena tidak ada toko yang menjual waktu tambahan.

"Kalau sibuk hitung rezeki orang, kapan sempat hitung bersyukur sendiri?" Rumput tetangga selalu hijau, tapi siapa tahu tanahnya beracun.

“Cinta yang dipenuhi alasan hanya bertahan sampai alasan itu hilang." Cinta yang sejati bertahan tanpa perlu dicari alasannya!.

"Orang suka menilai kebahagiaan dari luar, tapi lupa bahwa senyuman juga bisa dibuat-buat." Jangan iri pada apa yang terlihat, karena yang tak terlihat sering kali lebih nyata.

"Cinta yang dipenuhi alasan hanya bertahan sampai alasan itu hilang."Cinta yang sejati bertahan tanpa perlu dicari alasannya!

"Katanya teman sejati, tapi sinyalnya hilang pas kita butuh." Teman yang baik itu hadir, bukan cuma saat senang.

"Dia yang paling sibuk mengomentari, biasanya yang paling sedikit kontribusi" Pembenci akan terus bicara, meski kebaikanmu lebih nyaring dari suara mereka.

LAINNYA