Melanesiatimes.com -Anggota Legislatif Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) Papua Barat, M. Sanusi Rahaningmas. S.Sos. M.MSip, melakukan kampanye dan tatap muka di Jalan Melati Raya km 9 Sorong Papua Barat Daya. Sabtu (10/02/2024).
Dalam giat tersebut M.Sanusi Rahaningmas, menjelaskan “Saya sengaja menetapkan masa kampanye terakhir di Melati Raya, setelah saya putuskan dengan tim serta staf di hari terakhir setelah itu minggu tenang. Artinya agar segala unek-unek itu tersampaikan”. Ucap MSR
Pada kampanye dan tatap muka senator yang biasa disapa MSR ini, menyampaikan “Pada hari ini kita buktikan bahwa yang hadir sangat luar biasa, kursi yang kami siapkan sekitar 700 kursi dan semuanya terisi. Ada juga beberapa yang tidak sempat datang karena mempunyai aktivitas lain”. Ujar MSR
Beberapa pesan juga disampaikan oleh MSR, yakni, pertama dipastikan bahwa kita adalah pemilu, kedua, terlepas dari partai apapun sebagai senator atau calon DPD independen punya kewajiban untuk mengayomi dan melindungi setiap caleg yang ada di lingkungan tersebut. “Disini saya mempunyai kewajiban untuk memberikan arahan pada masyrakat untuk memilih mereka, soal kalah atau menang itu soal kedua. Maka dipastikan para calon dari kompleks ini harus memilih termaksud saya.” Tutur MSR.
Pemilu disini boleh berbeda pendapat tetapi ingat, semua hanya sesaat, kekeluargaan dan persaudaraan itu yang sangat penting, sehingga jangan sampai politik masuk dan merusak kita yang berada dilingkungan ini. “Perbedaan itu adalah hal yang wajar serta salah satu anugerah tetapi jangan di jadikan sebagai tolak ukur dalam kehidupan untuk memutuskan hubungan silaturahmi kita keluarga besar.”. Kata MSR
Batik merah berharap, ditanggal 14 Februari nanti, yang juga sebagai hari kasih sayang adalah momentum yang terpenting dimana, rakyat Indonesia akan memberikan kontribusi suara dalam menentukan masa depan bangsa dan negara dengan penuh hikmat dan kasih sayang.
Oleh sebab itu Senator DPD RI ini berpesan agar kita bisa menjaga keamanan, ketertiban dan stabilitas keamanan di lingkungan masing-masing sampai hari H nanti, ciptakan tanah papua menjadi tanah yang damai, tanah kasih sayang. “Kita juga sentiasa bisa selektif untuk memberikan hak suara kita, jangan jadikan politik sebagai sebuah perbedaan kendati, jadikan politik sebagai pendidikan dalam mengintropeksi dan mengevaluasi diri kita dari waktu ke waktu agar bisa berbuat lebih baik lagi”. Tutup MSR (April)