Keamanan

NIC Nilai Pernyataan Kapolri Soal Estafet Kepemimpinan Tak Tepat Waktunya

79
×

NIC Nilai Pernyataan Kapolri Soal Estafet Kepemimpinan Tak Tepat Waktunya

Sebarkan artikel ini
Kapolri Jenderal Polisi Drs. Listyo Sigit Prabowo, M.Si : (Doc. Divisi Humas Polri/TBN)

Melanestiatimes.com – Founder Nusa Ina Connection sekaligus Ketua Gerakan Pemerhati Kepolisian (GPK) Abdullah Kelrey turut mengomentari statement Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo tentang estafet kepemimpinan.

Menurut pria karib disapa Bung Rey ini, pernyatan Kapolri Listyo tak ada salahnya untuk diucapkan, akan tetapi momentumnya yang salah. Sehingga, tak salah juga publik menilai berbeda atas pernyataan tersebut.

“Tidak ada yang salah dengan narasi Kapolri, tapi momentum nya salah. Sebab, anak Presiden Jokowi juga ikut dalam pencalonan dan narasi yang di bangun oleh Prabowo-Gibran adalah paslon nomor urut 2 lah yang bisa melanjutkan estafet kepemimpinan Jokowi,” kata Kelrey kepada awak media, Sabtu (13/1/2024).

Untuk menjaga netralitas Polri dalam momentum pemilu 2024, Kelrey menyarankan Kapolri agar tak ikut-ikutan membangun narasi yang ia khawatirkan rentan multitafsir di masyarakat.

“Seharusnya Kapolri ngak usah ikut-ikutan biar rakyat yang ikut-ikutan saja. Kapolri seharusnya tidak patut berkomentar soal estafet kepentingan politik. Karena sensitif di tahun ini,” ucapnya.

“Kencangin soal menjaga netralitas, mengajak rakyat sama-sama menjaga keamanan dan ketertiban saja,” tambahnya.

Lebih lanjut, Founder Nusa Ina Connection itu mengingatkan Kapolri Listyo agar lebih memahami psikologi politik rakyat di tahun politik ini.

“Kapolri harusnya baca situasi psikologis politik rakyat, agar tidak masuk ke wilayah yang bukan kapasitas institusi Polri. Walaupun, pernyataan itu normatif, tapi, waktu nya tidak tepat,”

Bung Rey menilai, meskipun pernyataan Listyo itu hanya bersifat normatif saja, namun berbeda halnya dengan pemikiran publik dan bisa rentang menjadi buah bibir masyarakat.

“Kalau Gibran Rakabuming Raka tidak mencalonkan diri, pernyataan tidak akan di goreng dan ditafsirkan oleh rakyat. Tapi, anak Presiden Jokowi ikut bertarung ya pasti di goreng. Kasihan Institusi Polri menjadi bulan-bulanan netizen, karena pernyataan itu,” pungkasnya.

Sebelumnya, pernyataan Kapolri soal mencari pemimpin yang bisa melanjutkan estafet kepemimpinan itu ia sampaikan saat acara perayaan Natal 2023 di Mabes Polri di Jakarta, Jumat (12/1/2024).

Listyo Sigit mengatakan bahwa melalui Pilpres 2024 dicari pemimpin yang bisa melanjutkan estafet kepemimpinan.

“Yang kita cari adalah pemimpin yang bisa melanjutkan estafet kepemimpinan. Bukan karena perbedaan, akhirnya bukan pemimpin yang kita cari, tetapi yang kita pelihara perbedaan terus dan kemudian yang kita peroleh adalah konflik,” kata Sigit melansir YouTube Divisi Humas Polri.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *