Melanesiatimes.com – Pemberhentian Ketua Pengurus Wilayah Nahdatul Ulama (PWNU) Jawa Timur menuai pro dan kontra.
Kali ini muncul sejumlah karangan bunga yang terpampang di halama kantor PWNU Jatim.
Karangan bunga tersebut dikirim oleh beberapa pihak yang yang berisi sindiran terhadap PBNU.
Hal tersebut pun lansung direspon oleh PBNU. Ketuan PBNU, KH Akh Fahrur Rozi mengatakan pemberhentian Ketua PWNU Jatim seharusnya tidak berlebihan.
“Sebenarnya saya belum melihat bagaimana bentuknya (karangan bunga). Namun, menurut saya, tidak perlu lagi dibesar-besarkan,”ujar ulama yang akrab disapa Gus Fahrur itu, dikutip Melanesiatimes.com, Selasa (02/01/2024).
Ia menuturkan bahwa pemberhentian Ketua PWNU itu sudah melalui mekanisme dimana PBNU hanyalah menindaklanjuti permintaan Dewan Syuriah PWNU.
Untuk diketahui, pemberhentian Ketua PWNU Jatim oleh Rais Syuriah juga bukanlah yang pertama. Sebelumnya, Ketua PWNU Jawa Timur periode 1999-2008 KH Ali Maschan Moesa juga diberhentikan sebelum masa baktinya berakhir.