Melanesiatimes.com – Pelantikan Majelis Rakyat Papua (MRP), Papua Barat Daya diwarnai aksi demontrasi oleh Gerakan Muda Moi (GMM), pelantikan tersebut berlangsung di Aston Hotel Sorong. Kamis (14/12/2023)
Aksi demontrasi yang dilakukan oleh Gerakan Muda Moi menuntut agar Mendagri Tito Karnavian melakukan peninjauan kembali atas salah satu anggota MRP yang bukan berasal dari wilayah adat Malamoi namun dilantik sebagai anggota MRP yang notabenenya adalah wilayah adat keterwakilan perempuan Moi.
Dalam keterangannya kepada awak media, Paulus Sufan selaku ketua GMM mengatakan, “Aksi yang kami lakukan ini tidak ditunggangi oleh siapapun, aksi yang kami lakukan ini karena kami merasa pemerintah Papua Barat Daya dalam hal ini Pj Gubernur Muhammad Musad, dimana telah melakukan pembohongan publik terhadap masyarakat Moi”,. Ungkap Paulus
“Kami mempertanyakan wilayah suku Moi dalam hal ini adalah kursi keterwakilan perempuan Moi yang diambil oleh suku lain, kenapa itu bisa terjadi dan dibiarkan, atas dasar apa sehingga suka lain mengambil keterwakilan kursi perempuan Moi? Tambahnya
Gerakan Muda Moi menuntut agar hak-hak masyarakat suku Moi jangan dipolitisasi, jika hari ini terjadi demikian, dimana hak mereka diambil oleh suku lain lalu bagaimana kedepannya, oleh karena itu kehadiran Gerakan Muda Moi, untuk menuntut agar hak masyarakat suku Moi dikembalikan sehingga kedepannya tidak terulang lagi. (ZK)
Tidak ada komentar